Bagian Kesra Setda Karawang mengumumkan calon penerima insentif 
Honor Daerah (Honda) baik guru ngaji, Amil, Guru DTA, TPQ dan merbot masih dijatah sama kuotanya seperti tahun sebelumnya untuk distribusi 2022 ini. Sejak akhir Februari hingga awal Maret ini, pendataan ulang untuk memverifikasi CPCL insentif yang biasa dibagikan saat Ramadan itu, tengah dilakukan, baik oleh operator desa, kasie Kesos kecamatan, KUA hingga Forum Madrasah DTA, TPQ, MI, dan Mts.
Namun demikian, penyertaan syarat surat rekomendasi keterangan dari Kades setempat di tahun ini, menguatkan legalitas calon penerima, lalu apakah terdapat kendala jika pendataan tersebut dilakukan di desa-desa dengan kades baru hasil Pilkades? 
Menyusul, terbatasnya kuota setiap desa hingga pergantian Amil, Merbot paska Pilkades, apakah mempengaruhi pendataan dilapangan yang di deadline tuntas pertengahan Maret ini ?
Foto ilustrasi

Kasubag Bina Keagamaan Kesra Setda Karawang Ahmad Nurjaya, mengklaim, bahwa sejauh ini dari operator desa, Kesos kecamatan hingga penyuluh agama, belum ada keluhan soal proses pendataan akibat dampak Pilkades yang berpeluang marak terjadi pergantian, khususnya pada sasaran Amil dan Marbot, bahkan guru ngaji, menyusul diberlakukannya syarat calon penerima dengan surat lembaran rekomendasi dan keterangan kepala desa terhadap calon penerima. Kemudian soal kuota sebut Nurjaya, jumlah kuotanya masih sama dengan tahun 2021 lalu, seperti Guru ngaji dengan kuota tertinggi adalah di Rengasdengklok sebanyak 428 orang dan terendah di Kecamatan Telukjambe Barat sebanyak 226. Kemudian Amil, kuota tertinggi di Kecamatan Klari sebnyak 61 orang dan terendah Kecamatan Ciampel sebanyak 17 orang. Adapun kuota marbot, terbanyak adalah di Kecamatan Telukjambe Timur sebanyak 162 orang dan terendah di Kecamatan Majalaya sebanyak 47 orang.

"Untuk kuota sasaran guru DTA calon penerima sebanyak 2.000, guru RA 400 orang, guru MI 800 orang, guru Mts 450 dan guru TPA sebanyak 1.600 orang, " Katanya, Selasa (8/3).

Ditambahkan Nurjaya, untuk besaran nominal yang diterima ada selisih kenaikan, kecuali guru ngaji. Ia merinci untuk Marbot tahun ini akan mendapat Rp1 juta, kemudian Amil Rp1,2 juta, Guru ngaji Rp1,5 juta dan guru RA, TPQ, MI, MTs, DTA masing-masing Rp1,2 juta. Semuanya, akan di distribusi bertahap dan akan di jadwalkan di tiap desa dan kecamatan pada bulan Ramadan mendatang.

"Untuk sekarang masih pendataan dan beberapa kecamatan sudah ada yang masuk dan ada juga yang masih belum,sebab verifikasi dan syarat-syaratnya harus di Uplod di aplikasi SIM Kesra, " Ujarnya. (Rd)