Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan sidak ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan untuk memastikan stok dan harga minyak goreng di pasaran sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Dalam sidak tersebut, Lutfi bertemu dengan beberapa pedagang minyak goreng di pasar itu. Ia menanyakan bagaimana stok minyak goreng.

"Ada minyak goreng? Kapan ini datangnya?," kata Lutfi, saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Maret.

Pedagang minyak goreng bernama Tohir pun menjelaskan bahwa stok tersedia.

"Ada pak, datang kemarin," ujar Tohir.

Menanggapi hal tersebut, Lutfi memastikan bahwa stok minyak goreng memang tersedia. Bukan karena pedagang mengetahui dirinya akan melakukan sidak ke pasar pada hari ini.

"Kemarin itu kapan? Ini gara-gara saya mau datang ada jangan-jangan. Ini berapa harganya?," tanya Lutfi.

Tohir menjelaskan harga minyak goreng kemasan sederhana yang dijualnya sebesar Rp14.000 per liter seperti HET yang berlaku. Sementara untuk minyak goreng kemasan premium dengan merek Sania dihargai Rp18.000 per liter.

"Bukan gara-gara saya dan Pak Arief (Kepala Badan Pangan Nasional) datang harganya jadi Rp14.000 kan," kata Lutfi.

Menanggapi Lutfi, Tohir mengatakan bahwa untuk minyak goreng kemasan sederhana dengan merek dagang Hemat sudah turun dan mengikuti HET. Namun, diakuinya bahwa sulit mendapatkan stok banyak karena dari distributor dibatasi pembeliannya.

"Dibatasi enggak boleh banyak-banyak, 5 karton. Harus pesan dulu sebulan," ujar Tohir.***(Voi)