Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penambahan jumlah rutin wajib di Indonesia yang merupakan program pemerintah, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin.

Foto ilustrasi

Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, melalui keterangan resminya Sabtu (23/4/2022) mengatakan merupakan cara yang paling tepat dan murah untuk mencegah kematian ibu dan anak.

“Vaksinasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif daripada intervensi seseorang sudah masuk perawatan di rumah sakit,” kata Menkes Budi.

Adapun tambahan tiga upaya adalah Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

Vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, menunjukkan otak, postingan yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus. Vaksin ini dimulai tahun ini secara nasional.

Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Vaksin Rotavirus akan dimulai pada 2022 di 21 kabupaten/kota yang mewakili tiap pulau, dan akan diberikan secara nasional pada 2024.

Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher pada wanita. Rencananya pada tahun 2023 sudah dilaksanakan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.

Vaksin HPV pada tahun ini juga diberikan di 131 kabupaten/kota di delapan provinsi. Terdiri dari empat provinsi di pulau Jawa dan empat provinsi di luar pulau Jawa (Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali).

Semua program yang menjadi bagian dari program kerja wajib akan dibebaskan dari tanggungan biaya, dalam kondisi dan persyaratan tertentu. Misalnya untuk vaksin HPV kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD.

Hal ini dilaksanakan dalam program kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya.

11 jenis vaksin yang sebelumnya digunakan antara lain pertama, teknik dasar lengkap pada bayi usia 0-11 bulan. Usia 1 Bulan: BCG Polio 1, mencegah penularan tuberkulosis dan polio.

Usia 2 Bulan: DPT-HB-Hib 1 Polio 2, mencegah polio, difteri, batuk rejan, retanus, hepatitis B, meningitis, & pneumonia. Usia 3 Bulan: DPT-HB-Hib 2 Polio 3, usia 4 Bulan: DPT-HB-Hib 3 Polio 4, usia 9 Bulan: Campak, mencegah campak.

Kedua, upaya lanjutan bayi usia 18-24 bulan. Imunisasi DPT-HB-Hib satu dosis, bekerja untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis. Imunisasi campak rubella satu dosis.

Ketiga, teknik lanjutan anak sekolah dasar pada program tahunan Bulan Imunisasi Nasional

Imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1. Imunisasi tethanus diphteria td pada anak kelas 2 dan kelas 5.(ts)