Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah tiga jenis vaksin ke dalam program imunisasi rutin lengkap, yaitu Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan sebelumnya ada 11 jenis vaksin yang masuk program imunisasi rutin lengkap. Penambahan jenis vaksin tersebut untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak.

Foto ilustrasi

“Intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif itu kalau dilakukan di hulu dengan imunisasi. Saya amati ada dua problem besar di Indonesia, pertama adalah kematian ibu, dan kedua kematian anak,” kata Menkes Budi.

Lanjutnya, kematian ibu di Indonesia banyak diakibatkan oleh kanker, yakni kanker serviks dan kanker payudara. Sementara kematian anak paling banyak diakibatkan oleh infeksi, yang paling tinggi adalah diare dan pneumonia.

Vaksin untuk ibu yaitu vaksin kanker serviks, sedangkan vaksin untuk kanker payudara belum ada. Selanjutnya untuk mencegah pneumonia pada anak dengan menggunakan vaksin PCV dan diare ada vaksin rotavirus.

Secara spesifik, vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota.

Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Ketiga vaksin tersebut akan menjadi bagian dari imunisasi rutin lengkap yang dilakukan bertahap.

Vaksinasi HPV sebelumnya sudah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya Yogyakarta.

Sedangkan vaksinasi HPV sudah dilakukan cukup lama, sehingga kata Menkes Budi vaksinasi HPV harus cepat dilakukan secara masif di seluruh Indonesia karena hasilnya menunjukkan baik.

“Jadi di daerah-daerah seperti Yogyakarta itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengin agar ini (vaksinasi HPV) cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh serviks cancer, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” kata Menkes Budi.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menambahkan introduksi vaksinasi HPV telah dilakukan di beberapa kabupaten/kota salah satunya Yogya.

“Itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker serviks. Tahun ini kami perluas sesuai arahan Pak Menkes untuk menambah di delapan provinsi jadi empatprovinsi di Jawa dan Bali, dan tiga provinsi di Sulawesi (Provinsi DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) yang ditargetkan selesai 2022,” kata Maxi.(ys)