Pemerintah Indonesia melalui pertemuan luar biasa dari organisasi anggota Kerja sama Islam (OKI), berhasil menggalang dukungan untuk mendukung dan kemerdekaan Palestina.

Foto ilustrasi

Atas permintaan Indonesia, pertemuan luar biasa OKI berhasil terselenggara di markas OKI, Jeddah, Arab Saudi, Senin (25/4/2022).
 
Hal tersebut disampaikan Perwakilan Tetap RI untuk OKI yang diterima di Jakarta, Selasa (26/4/2022).

"Pertemuan OKI itu dilatarbelakangi oleh perkembangan yang mengkhawatirkan di Palestina, terutama di Masjid Al-Aqsa," kata Perwakilan Tetap RI dalam pernyataannya.

Pertemuan luar biasa tersebut dipimpin oleh Arab Saudi sebagai Ketua Eksekutif Komite OKI dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal OKI, dan para wakil tetap negara anggota OKI.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha komitmen OKI untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina hingga meraih kemerdekaannya.

Lebih lanjut Hissein Brahim Taha menyampaikan bahwa OKI telah mengirim surat ke beberapa aktor internasional yang berisi upaya penyerangan Israel untuk menerapkan penyekatan atau yang bersifat sementara maupun sebagian di kompleks masjid Al-Aqsa.

Dalam pertemuan itu, para anggota OKI meminta untuk meminta komunitas internasional menekan dan menyerang Israel ke Palestina, khususnya di area suci Al-Aqsa.

Sementara itu, Wakil Tetap Indonesia untuk OKI Duta Besar Eko Hartono menegaskan posisi pemerintah Indonesia yang mengecam serangan tentara Israel ke dalam Al-Aqsa, menembaki warga Palestina yang beribadah, dan serangan ke jalur Gaza.

Pemerintah Indonesia juga mengecam upaya Israel melakukan penyekatan akses ke dalam komplek Al-Aqsa. Tindakan Israel tersebut diyakini hanya akan menyebabkan konfrontasi yang lebih luas dan menambah penderitaan rakyat Palestina.

Untuk itu, kata Eko, Indonesia mengajak semua anggota lain OKI menggunakan berbagai jalur komunikasi untuk menghentikan agresi Israel dan memastikan status quo masjid Al-Aqsa.

Selain itu, pemerintah Indonesia mengajak semua anggota OKI memastikan bahwa isu Palestina terus menjadi perhatian dunia internasional dan mendorong penghidupan kembali proses perdamaian.
 
Pemerintah Indonesia mendorong agar negara anggota OKI selalu memberikan dukungan dan mengirimkan bantuan bagi rakyat Palestina.

Sebagai langkah konkret, Indonesia mengusulkan kembali pelarangan impor produk-produk Israel ke pasar negara-negara anggota OKI.

Pada pertemuan luar biasa itu, negara-negara OKI mengecam tindakan agresi militer Israel. OKI juga didorong untuk mendorong dimulainya kembali proses perdamaian menuju negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Selanjutnya, para anggota OKI meminta untuk meminta aktor-aktor internasional, seperti Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk segera mengambil tindakan menekan dan menyerang Israel.

Sekjen OKI dan seluruh negara peserta yang hadir sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Indonesia atas gagasan penyelenggaraan luar biasa OKI itu.

"Bagi Indonesia, dukungan terhadap Palestina merupakan amanat konstitusi untuk menghapuskan keadilan dan ikut melaksanakan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan sosial," kata Perwakilan Tetap RI untuk OKI dalam pernyataannya.(Intl)