Era modernisasi sudah menampakan perubahannya. Khsusunya di tahun 2022 ini, bukan hanya para pengendara dan buruh yang bisa melakukan aksi demontrasi demi BBM. Para petani pun siap melakukan aksi tutup jalan demi mendapatkan BBM.
Foto ilustrasi


Di ketahui, para petani siap melakukan aksi tutup jalan jika pembelian bensin untuk kebutuhan panen tidak di fasilitasi.

Bagaimana tidak, mayoritas petani zaman sekarang ini banyak yang menggunakan alat mensin pertanian (Alsintan) dalam mengolah ladangnya, khsusunya menjelang masa panen.

Hal itu di katakan salahsatu ketua kelompok tani asal Desa Rawagempol Wetan H Udin Abdulghani. "Sekarang beda dengan dulu, petani sekarang sudah banyak yang menggunakan alat atau mesin dalam bertani, sementara mesin ini kan harus di isi BBM. Sekarang petaninya juga sudah lebih maju dong," ujarnya.

Di samping itu, pasokan BBM sangat di harapkan keberadaanya oleh para petani. Maka, ketika kebutuhannya tidak bisa terpenuhi, para petani pun siap melakukan aksi.

Salahsatunya aksi tutup jalan jika dalam waktu dekat ini, produsen BBM atau dalam hal ini Pom Bensin tidak menanggapi keinginan mereka.

Hal tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan, jika biasanya para petani hanya bergelut dengan hama dan kurangnya pasokan air. Beberapa kelompok tani di Kecamatan Cilamaya Wetan justru bersiap melakukan aksi tutup jalan 

"Aksi tutup jalan bagi para petani akan di lakukan di dua lokasi atau di dua Pom Bensin jika pihak mereka bersikukuh melarang petani beli bensin pakai jerigen," katanya.

Pasalnya, H Udin yang juga Kepala Desa Rawagempol Wetan itu mendapatkan laporan dari perwakilan kelompok tani, mereka mau aksi tutup jalan kalau tidak di perbolehkan membeli bensin pakai jerigen.

"Mereka menuntut kepada yang memiliki wewenang agar kebutuhannya bisa tercukupi. Intinya, para petani akan melakukan aksi tutup jalan agar mobil pengangkut BBM tidak sampai di tempat. Bagi pom yang ada di desa Rawagempol Kulon
," pungkasnya. 

Sementara keluhan dari para petani yang masih diantaranya "Kami dari petani Rawet mohon kiranya di tindak lanjuti, permasalahan pembelian bahan bakar bensin/ pertalit. Di karenakan akan tibanya Musin panen, pasti kebutuhan bahan bakar tersebut di butuhkan untuk mobilisasi mesin rontok baik Kombi atau komben. Pasti akan menambah resiko biaya / kost pengeluaran bagi petani  Kalau pembelian bensin untuk kebutuhan panen tidak difasilitasi. Kami akan tutup jalan, agar mobil pengangkut BBM tidak sampai di tempat. Bagi pom yang ada di desa Rawagempol Kulon, Pekerja mesin rontok padi ( treser) merasa keberatan dengan adanya kami tidak bisa membeli bensin di pom pertamina beli pake jliken, kami mohon pihak yang punya wewenang ...supaya bisa mempasilitasi bisa beli bensin pake jerigen, " Ungkapnya. (Rd)