Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mendorong petani agar bisa swasembada. Untuk mewujudkan itu, pihaknya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang menyusun program kerjasama dengan beberapa pihak yang diantaranya yakni Taiwan Technical Mission (TTM) untuk mendongkrak hasil produksi petani binaan difasilitasi oleh Kementerian Pertanian RI.


“Selama ini untuk memenuhi kebutuhan sayur Karawang dipasok oleh daerah lain. Pemda tengah berupaya agar Karawang bisa swasembada sayuran,” ucap Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana usai meresmikan Green House dan Packing House, Rabu (25/5/2022).



Bupati menambahkan, diresmikannya Green House dan Packing House di lahan 500 meter persegi dan Gudang 200 meter persegi dengan total lahan seluas 2 hektar ini, ditaksir dengan nilai investasi USD 310.000 dan 2 Smart Greenhouse Project Holtikultura Karawang seluas 1.200 meter persegi dengan total investasi USD 320.000.


“Dua infrastruktur ini dibuat guna mendukung pengemasan hasil produksi serta pengembangannya. Hingga saat ini, total ada 50 petani binaan yang mengelola 30 hektare luas lahan sayur unggulan seperti Aspargus, Edamame, Sawi Putih dan Pare Varietas Taiwan,” tuturnya.

Menurut Bupati, kerjasama program TTM ini diproyeksikan bisa menambah pendapatan para petani sebesar 24 persen. Dengan luas lahan garapan 30 hektare diproyeksikan bisa panen hingga 450 ton sayuran.


Tak hanya teknis penanaman, lanjut Bupati, para petani binaan pun diberi kemampuan untuk meningkatkan pemasaran hasil produksi. TTM ikut membuka saluran penjualan dengan total 50 ton per tahun. 

“Petani juga dilatih untuk mengelola dan mengembangkan arus kas modal sebesar USD 15 ribu,” katanya.

Kedepan, kata Bupati, pihaknya sedang merumuskan agar petani bisa meningkatkan pendapatan hingga 24 persen. Dengan cara membantu petani padi binaan untuk ikut menanam sayuran dan mendongkrak produksi hingga 260 ton per tahun.

Dikatakan Bupati, 50 petani binaan di 10 kecamatan pun akan dilatih kemampuan pemasarannya. Sehingga pihaknya bisa membuat kerjasama dengan 27 pasar yang stabil menampung hasil produksi mereka. Termasuk 21 pasar grosir tradisional, 5 supermarket kelas atas, dan 1 perusahaan catering.

“Adapun Pilot Project di Karawang Timur dan Barat membina pendirian 2 koperasi dengan total penjualan USD 30 ribu. Tentu saja, pelatihan-pelatihan untuk petani binaan akan terus kami berikan agar kemampuan mereka semakin baik dan berkembang. Semoga keinginan Karawang bisa swasembada bisa terwujud,” ungkapnya. (diks)