Sejumlah pentolan guru honorer hasil seleksi PPPK tahap 1 dan 2 yang lolos passing grade, mengadukan nasibnya ke Gedung Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi pada Senin kemarin (23/5/2022). 

Mereka yang terdegradasi oleh item penilaian 'guru induk' dan guru bersertifikasi itu, batal menjadi PPPK karena kurangnya bobot poin dengan pesaingnya di satu formasi meskipun lolos pasing grade.

Foto : Ketua FHK2i Karawang Ruslan Abdul Gani

Kabar teranyar, hasil pertemuan bersama Sekretaris Ditjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nunuk Suryani, para guru honorer passing grade yang berjumlah 193 ribu se Indonesia ini, dikabarkan akan diangkat menjadi PPPK prioritas, bahkan tanpa tes.

Lalu, bagaimana tanggapan Ketua Forum Tenaga Honorer K2 Karawang (FHK2i) menyikapi ini ? 


Dikatakan Ruslan Abdul Gani S.pd, kabar itu (diangkat PPPK tanpa tes dan prioritas 2022_red) sudah dia dengar baru-baru ini. Memang, besar harapannya bisa seperti itu, dimana para guru honorer yang lolos passing grade bisa jadi prioritas pengangkatan dan tanpa tes, utamanya yang usia dan masa kerjanya sudah begitu sepuh. Sayangnya, diakui Guru SDN Pancakarya Kecamatan Tempuran ini, 
Informasi itu, belum ada yang deal, bagaimana nasib dan teknis sebenarnya, berikut jadwal seleksi lanjutan di tahun ini. Karena, ia berharap, tidankalanjut dari hasil pertemuan kemarin itu, di tuangkan dalam berita acara dan juga surat resminya.

"Kalau begitu kita memang gembira, tapi kan secara teknisnya belum ada kejelasan lanjutannya. Ya kita mah berharap yang lolos passing grade kemarin di tahun 2021 bisa diangkat semua, termasuk realisasi formasi di Karawang yang di ajukan BKPSDM sebanyak 1.800 untuk PPPK Guru, " Katanya Selasa (24/5/2022).

Ruslan menambahkan, dari sekitar 700 guru honorer K2, hasil seleksi PPPK guru tahap 1 dan 2 kemarin, yang lolos dan berhasil diangkat sebanyak 111 orang. Bahkan, dirinya saja yang lolos passing grade karena bukan guru induk, tidak memiliki poin tambahan dan tidak lolos jadi PPPK dua kali di dua formasi SD yang berbeda di luar kecamatan.

"Sejauh ini belum ada penetapan seleksi tahap 3, dan kabarnya memang mau di gabung dengan formasi 2022 dan akan ada edaran Kemendikbud dan Kemenpan. Untuk itu,Penentuan nasib honorer K2 dan umum ini, kami inginkan pemerintah bisa menguatkan memberikan aturan untuk mengutamakan honorer yang sudah sudah tua dan benar merealisssikan yang lulus passing grade tanpa tes lagi, semoga bisa seperti itu, di kuatkan oleh Kemendikbud dan KemenpanRB, " Harapnya.

Banyak diantara honorer K2 sebut Ruslan, berusia diatas 40 tahunan bahkan 40 persen diantaranya tidak bergelar sarjana. Karenanya, ia ingin perjuangkan bagi yang sudah lolos passing grade hasil seleksi 2021 kemarin, baik tahap 1 dan 2 agar bisa prioritas diangkat, kemudian yang tidak bergelar sarjana alias guru lulusan SMA/Sederajat kesejahteraanmya bisa diprioritaskan setara dengan PPPK.

"Karena itu, soal usia, masa kerja dan kesejahteraan harus bisa menjadi prioritas. Semoga usulan 1.800 formasi PPPK guru bisa realisasi semua, " Harapnya. (Rd)