Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan sudah ada arahan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Arahannya kita ini satu keluarga besar yang menyatukan diri dalam organisasi PDI Perjuangan dengan sejarah yang begitu panjang dengan cita-cita besar untuk Indonesia Raya, sehingga semuanya berdisiplin," kata Hasto, usai menghadiri Peresmian Masjid At Taufiq, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut Hasto, arahan Megawati itu terkait dengan pelaksanaan Pilpres 2024 agar mekanisme yang berjalan diterapkan dengan baik.
"Hal itu yang melahirkan Pak Jokowi pada 2014, dan lahirlah banyak pemimpin bangsa dan daerah," kata Hasto.
Terkait isu sinyal dukungan Presiden Jokowi dan pendukungnya terhadap Ganjar Pranowo, kata Hasto, isu tersebut sama sekali tidak mengganggu hubungan antara Jokowi dan Megawati.
"Saya kira hubungannya baik-baik saja. Tadi kita lihat, kemarin juga, pertemuannya Jokowi dan Megawati berlangsung baik. Beliau secara periodik bertemu untuk berdialog tentang bangsa dan negara. Bahkan, Pak Presiden mengatakan hubungannya dengan Ibu Mega adalah hubungan batin, hubungan ibu dan anak yang cukup dalam," tuturnya.

Hormati Megawati

Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah menegaskan, dirinya tetap menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan sosok calon presiden yang akan diusung pada Pilpres mendatang. "Ya tetap menghormatilah," tegas Ganjar di Semarang, Kamis, ketika menanggapi berbagai kritikan dari kolega sesama kader PDIP, salah satunya mengenai anggapan sudah tidak menghormati lagi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ganjar menjelaskan bahwa yang berhak menentukan capres dari PDIP pada Pilpres 2024 adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Capres PDIP itu sudah jelas, itu urusannya Ketum, urusannya Bu Megawati, lha saya tak nyambut gawe ngurusi rob, tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng," ujarnya

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan tanggapan soal anggapan hubungan ibu dan anak terhadap Presiden Joko Widodo, yang diisukan merenggang.

"Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu (Iriana, red) juga. Kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau, istilahnya 'digoreng-goreng' (hubungannya, red) itu, kan begitulah," kata Megawati seusai peresmian Masjid At Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu.
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada peresmian masjid itu menyatakan bahwa hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri seperti hubungan seorang ibu dengan anak.

Megawati yang berada di samping Jokowi dan Ibu Negara Iriana meminta awak media massa, agar dalam memberikan informasi ke masyarakat, selalu mengedepankan etika jurnalistik.

Baginya, media massa saat ini terkesan kerap tak menjadikan kode etik sebagai pertimbangan. Konteks yang dimaksud Megawati adalah pemberitaan mengenai hubungan Jokowi dan Megawati merenggang.

Megawati mengingat bahwa para wartawan di era Pemerintahan Soekarno dulu ada perbedaan mengenai penghormatan terhadap kode etik jurnalistik yang tentunya mengedepankan check and recheck informasi.

"Ini koreksi, kalau mau ditulis silakan. Adik ini jangan kalah sama wartawan zaman Ayah saya. Meskipun ada perbedaan, (wartawan harus) selalu mematuhi kode etik jurnalistik," tegas Megawati.
Apa pun itu, Megawati mengaku dirinya sangat berbahagia dengan kehadiran Jokowi pada acara peresmian masjid tersebut. 'Ya senang banget," ujar Megawati.

Megawati juga mengakui bahwa karena PDI Perjuangan, sering sekali orang berpikir sepertinya kurang islami, menjadi satu alasan keluarganya membangun masjid itu.

"Tentunya buat partai, untuk supaya dikelola dengan baik. Dan seperti saya terangkan, bentuknya masjid ini, saya tanya kalau membuat masjid itu apa tidak bisa dari karakter bangsa Indonesia. Ternyata banyak yang mengatakan itu tidak menjadi persoalan sehingga, (masjid) ini sekarang menjadi bukti," kata Megawati.
Terima Kasih
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang bersedia meresmikan Mesjid At Taufiq di Jalan Lenteng Agung Jakarta Selatan, Rabu.

"Sebagai wakil dari keluarga besar Bapak Muhammad Taufiq Kiemas, Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang telah hadir," kata Megawati saat memberikan sambutan di acara peresmian masjid tersebut.
Megawati meminta kepada Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang juga hadir, untuk melakukan ibadat shalat sekaligus mendoakan suaminya, almarhum H M Taufiq Kiemas di mesjid yang baru diresmikan.
"Saya berharap bapak dan keluarga dapat juga shalat di masjid ini bersama para hadirin lainnya untuk sekalian mendoakan almarhum untuk bisa diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala," kata Megawati Di acara itu, tampak hadir sejumlah menteri seperti Mensesneg Pratikno, Kepala BIN Budi Gunawan, Kepala BPIP Yudian W.Asmin, Menkumham Yasonna Laoly, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sementara Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto juga hadir bersama Ketua DPP PDIP yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, serta Ketua Umum Bamusi Prof.Hamka Haq, Puti Guntur Soekarno, anggota DPR yang juga cucu Bung Karno.
Hadir juga sejumlah alim ulama seperti Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Sekum Muhammadiyah Abdul Muti, Imam Besar Mesjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin.(Ant)