Beredar foto Jokowi yang diedit dengan Stupa Candi Borobudur menjadi incaran Polisi. Hingga saat ini diketahui pihak kepolisian masih melakukan pengecekan identitas dari pembuat foto.

Polri mulai mengusut siapa pembuat foto stupa Candi Borobudur mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi). Polisi saat ini sedang melakukan pengecekan identitas pembuat foto.

“Profiling oleh siber,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dimintai konfirmasi, Selasa, 14 Juni 2022.

Dedi mengungkapkan terkait detail pelaku yang masih belum jelas sehingga masih dilakukan pengusutan lebih lanjut.

“Sedang didalami,” ujarnya.

Dedi menghimbau semua pihak untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial.

Karena jejak digital sangat kuat dan bisa dijadikan bukti dalam proses hukum.

“Jejak digital bisa dijadikan bukti dalam proses hukum sebagaimana diatur dalam UU ITE,” ucap Dedi.

Netizen ikut memberikan komentar terkait pengusutan yang dilakukan polisi, dilansir dari Twitter @detikcom.

Salah satu komentar dari @DsSupriyady “Tidak usah lebay netizen yg buat mungkin bermaksud mengkritik rezim joko, jangan dikit dikit rakyat yang sedang menghibur diri lewat kreativitas ditangkapi” tulisnya.

Salah satu komentar bahkan memberikan kalimat sindiran dalam komentarnya seperti dari @1121Andreas “ini baru hukum tajam di bawah, tumpul di atas”

Berbagai komentar menganggap berlebihan dan sebagian lagi berharap pelaku segera ditemukan.

Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PKB Daniel Johan, yang juga merupakan umat Buddha

menyoroti viralnya foto stupa Candi Borobudur diedit mirip wajah Presiden Jokowi. Daniel geram dan menilai hal itu menghina simbol agama.

“Harus ditindak dan proses hukum karena telah menghina simbol agama, yaitu Rupang Buddha, entah itu editan dari siapa,” ujar Daniel kepada wartawan, Selasa, 14 Juni 2022.

Daniel mendorong tim siber Polri melacak pembuat foto editan stupa Candi Borobudur itu. Daniel menekankan Rupang Buddha sakral dan disucikan umat Buddha.

“Tinggal tim siber Polri harus memastikan dan melacak pelaku pengedit. Tentu sangat tidak etis mempublikasi hal tersebut karena Rupang Buddha adalah sakral dan disucikan umat,” kata Wasekjen PKB itu.

“Kita meminta Polri untuk tegas mengusut tuntas,” imbuhnya.(***)