Selain pencairannya yang cenderung melambat, Anggaran Biaya Operasional Sekolah (Bos) tahap II juga masih terpending di beberapa sekolah. Terang saja, sejak Arkas masuk dan memungkinkan adanya perubahan jumlah, membuat pencairan untuk operasional dan guru honorer di sekolah tersebut bergelombang pendistribusiannya di rekening sekolah. 
Foto : Pencairan Bos di 8 SD di Kecamatan Lemahabang masih terpending sisten jelang pertengahan Juni tahun ini

"Kita sebenarnya bisa akses dan cek di Portal Bos Kemendikbud, dari 150 ribu SD se Indonesia yang sudah cair tahap II ini baru 109 ribuan, artinya pencairan setiap tahap itu bergelombang, ada gelombang 1, 2 bahkan 3. Namun setiap gelombang tidak sampai sebulan, sepertinya sekitar satu mingguan, karena biasanya bank memasukan anggaran sekitar Jumat sore dan sudah masuk pada hari Senin, " Kata Operator SDN Ciwaringin II Dedi Iskandar Kamis (9/6/2022). 

Ini, merupakan sistem di pemerintah pusat, sehingga baik Disdikpora maupun pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak, meskipun pelaporan, pertanggungjawab dan ajuan segudang dokumen sudah tuntas 100 persen. Karenanya, memang terbilang baru pertama terjadi dimana pencairan Bos tahapan ini tidak serempak pencairannya, khususnya di Lemahabang yang di alami 8 SD, sementara SD lainnya sudah menerima sejak Senin pekan ini.
Foto : Pencairan Bos di 8 SD di Kecamatan Lemahabang masih terpending sisten jelang pertengahan Juni tahun ini

"Karena tidak serempak dan baru di alami, mungkin ada kekhawatiran tidak cair, sementara kebutuhan sekolah begitu menumpuk jelang tutup tahun ajaran ini, " Ungkapnya.

Plt Kepala SDN Ciwaringin 1 Muslim S.pd mengatakan, bahwa dirinya menjabat di dua sekolah yaitu SDN Waringinkarya dan SDN Ciwaringin 1 sebagai PLT, tapi dua-duanya belum cair. Entah kendalanya apa karena tidak serempak dengan sekolah lainnya, semoga Bos yang peruntukan bagi opersional dan honorarium guru ini, bisa segera ada kabar baik. 

"Duh, dua-duanya belum cair, memang biasanya serempak, tapi sekarang malah ketinggalan, " Ujarnya (rd)