PT Persib Bandung Bermartabat turut berdukacita atas peristiwa yang menewaskan dua orang Bobotoh dalam laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat malam (18/6).

Komisaris PT PBB Umuh Muchtar

Komisaris PT PBB Umuh Muchtar dan Direktur Utama (Dirut) Teddy Tjahjono mengunjungi kediaman almarhum Ahmad Asep Solihin di Jalan Raya Cibaduyut, Gang TVRI RT 02 RW 03, Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.

Umuh menuturkan, almarhum Ahmad Solihin merupakan seorang Bobotoh sejati. Dia datang ke stadion membawa tiket resmi yang dibelinya.

Iklan

Menurutnya, antusiasme penonton yang hadir menyaksikan laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya diluar perkiraan. Sehingga, banyak kejadian-kejadian di luar kendali panitia pelaksana dalam hal pengamanan di luar stadion.

“Ini yang kami tidak prediksi, dan rasanya tidak mungkin karena tiket kami hanya bikin 15.000, dan di luar pun kami siapkan empat layar lebar. Tetapi, karena semua Bobotoh meringsek ke dalam dan Ahmad Solihin ini bawa tiket, dia bawa tiket,” kata Umuh ditemui seusai bertakziah, Sabtu (18/6).

Iklan

Umuh menambahkan, hampir dua tahun tak bisa menyaksikan langsung pertandingan tim kesayangannya, membuat seluruh suporter memaksa masuk ke dalam.

Berdasarkan keterangan pihak keluarganya, almarhum sudah lama ingin menyaksikan pertandingan Persib di stadion.

Kendati saat datang dalam kondisi tak sehat, namun almarhum memaksakan datang karena keinginannya sudah tak bisa lagi terbendung.

Manajemen Persib Bandung bertakziah ke kediaman Ahmad Solihin, Bobotoh yang meninggal dunia di Stadion GBLA. Umuh Muchtar sampaikan pesan penting.

“Keluarga juga menerima dengan keikhlasan karena ditinggal,” imbuhnya.

Selain Asep Ahmad Solihin, Bobotoh lain yang juga tewas dalam insiden tersebut adalah Sopiana Yusuf, Viking dari Bogor. Hanya saja kejadian yang menimpa Sopiana terjadi di pintu masuk berbeda.

Umuh tak memungkiri bahwa animo suporter, baik dari Bonek maupun Bobotoh tidak dapat dibendung.

Bahkan menurutnya, terdapat Bobotoh yang datang langsung ke Stadion GBLA berasal dari luar Kota Bandung, seperti Cilacap dan Serang.

“Saya juga sudah mengkritisi, ini pasti membludak. Kalau sudah begini akan dievaluasi,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Dirut PT PBB Teddy Tjahjono menuturkan, pihaknya akan mengadakan rapat untuk mengevaluasi atas insiden penjebolan pintu masuk yang memakan korban di Stadion GBLA itu.

Terlebih, dua orang tewas ini bukanlah korban yang pertama kali jatuh di stadion bertaraf International tersebut.

Diketahui, pada Juli 2018, Stadion GBLA juga memakan korban yakni suporter Persija Jakarta, The Jakmania.(JPNN)