Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyiapkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) agar lebih efektif. Adapun salah satu yang akan diperbaiki yakni belanja subsidi yang dinilai tidak efisien.

"Kita harus mendorong belanja produktif. Subsidi BBM dan subsidi listrik itu gak efisien," kata Direktur Penyusunan APBN Direktorat Jendral Anggaran Kementerian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, dalam acara Konsultasi Publik RUU APBN 2023 yang ditayangkan melalui YouTube Ditjen Anggaran, dikutip Selasa (26/7).

Rofyanto mengatakan, pemberian subsidi BBM dan listrik tidak efisien karena banyak masyarakat mampu yang ikut menikmati subsidi tersebut.

"Subsidi hanya untuk rakyat miskin dan yang membutuhkan, rakyat mampu menengah ke atas harusnya tidak perlu lagi mendapatkan subsidi," ucapnya.

Oleh karena itu, pemerintah secara bertahap akan mengembalikan harga BBM dan listrik ke harga keekonomiannya. Ini bertujuan agar belanja negara bisa lebih produktif lagi, dan subsidi bisa dialihkan ke masyarakat yang membutuhkan.(kojar)