Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 310 Kidang Kencana, Mayor Yudhi Heriyanto menjelaskan kronologi kejadian video viral TNI vs angkot. Berawal ketika dirinya beserta keluarga dalam perjalanan pulang dari acara di Jakarta.

Foto ilustrasi

Setibanya di SPBU 34.433.13 Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Ongkrak, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, akan melaksanakan sholat dan istirahat di SPBU tersebut.

"Saya yang menggunakan pakaian sipil dan kendaraan pribadi pulang dari Jakarta, mulai keluar Tol Cigombong jam 15.00 WIB sudah mulai macet, tiba di SPBU pukul 18.00 WIB. Pada saat akan belok ke rest area SPBU tersebut, tiba-tiba datang angkot dari arah berlawanan yang meluncur di jalur tengah sehingga berhadap-hadapan dengan mobil saya," ujar Yudhi kepada MNC Portal Indonesia.

Yudhi menambahkan, setelah itu sopirnya turun untuk menegur sopir angkot tersebut, akan tetapi sopir angkot malah memukul sopirnya. Khawatir dengan keadaan sopirnya, akhirnya turun dan bilang kepada sopir angkot bahwa dirinya anggota TNI sambil melerai pertikaian tersebut.

"Tapi entah siapa yang ngomong tentara monyet lah, tentara anjing lah. Sebenarnya nggak usah saya, bapak-bapak saja manusia kalau dibilang anjing (pasti marah). Pada saat itu juga saya mencium bau alkohol. Bahkan, ada yang mau miting (mencekik) saya namun saya dorong," ujar Yudhi.

Pada pukul 19.30 WIB, lanjut Yudhi, datang rombongan anggota Yonif 310/KK dengan mengendarai mobil dan motor mencari dan mengejar para sopir angkot tersebut dan berhasil mengamankan 5 orang sopir angkot 09 jurusan Cibadak-Cicurug yang diduga terlibat dalam keributan peristiwa tersebut.(Okezone)