Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong satuan pendidikan menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini nantinya akan menjadi kurikulum nasional pada 2024.

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, menyebut semakin banyak satuan pendidikan yang mengadopsi Kurikulum Merdeka. Saat ini, 192 ribu sekolah menjalankan Kurikulum Merdeka.

"Pada tahun ajaran baru ini nantinya kurang lebih ada 192 ribu yang melaksanakan Kurikulum Merdeka," kata Hasbi dalam konferensi pers daring, Kamis, 14 Juli 2022.

Hasbi menuturkan dari 192 ribu sekolah itu, sebanyak 10 ribu sekolah merupakan Sekolah Penggerak. Sementara itu, 142 ribu sisanya merupakan satuan pendidikan yang melakasanakan Kurikulum Merdeka mandiri.

Hasbi menyebut Kurikulum Merdeka akan memberikan ekosistem luas kepada dunia pendidikan. Terutama, bagi guru untuk mengembangkan strategi dan pendekatan dalam pelaksanaan pembelajaran.

"Hal ini diharapkan mampu meningkatkan potensi peserta didik dan diharapkan terbangun karakter yang kuat dari siswa kita untuk mememunculkan profil Pelajar Pancasila," tutur dia.

Sebelumnya, pada 2021, baru ada 2.500 Sekolah Penggerak dan 900 SMK Pusat Keunggulan yang menjalankan Kurikulum Merdeka. Namun, kini jumlah sekolah yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka kian banyak.(Medcom)