Salah satu peran pertanian dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, adalah dengan memperluas komoditas pangan untuk perbaikan gizi bagi ibu hamil dan balita. Adalah varietas padi Nutrizink, di rekomendasikan untuk di tanam dan di serap masyarakat desa locus kasus stunting. 

Foto : Gapoktan Di Desa Pulojaya, Mahmud

Namun, dalam prakteknya harga beras varietas nutrizink yang mahal di kisaran Rp25 ribu perkilogram dan perawatan yang sulit bebas residu, tak serta Merta membuat petani optimis. 


Dikatakan Gapoktan di Desa Pulojaya Kecamatan Lemahabang, Mahmud Rabu (19/7/2022). Menurutnya, meskipun varietas nutrizink di rekomendasikan untuk di tanam dengan perawatan pendampingan dinas pertanian, baik benih dan media organik, kenyataannya memang tanaman padi ragam varietas tetap sulit bebas residu. Pasalnya, selain pH tanah yang tak subur di kisaran kurang dari 5, pengairan juga tak menjamin tidak tercampur kimia. Terlebih, harga gabah yang di serap dari nutrizink ini juga tak semulus produksi varietas pada umumnya, yaitu hanya sekitar 2-3 ton per hektar.



"Kita ada 10 hektar yang akan tanam nutrizink, tapi gak ada jaminan saat panen gabahnya di beli masyarakat lokal dan locus stunting juga, sebab berasnya juga jadi mahal di kisaran Rp25 ribu per hektar. Disisi lain perawatannya juga bisa lebih mahal, bahkan sulit rasanya tahan dengan residu, " Katanya.

Plt Camat Lemahabang, Artha mengakui, varietas nutrizink ini kadang mulus di tanam sampai panen, tapi dari yang seharusnya bisa di serap petani setempat dan jadi pangan yang di alokasikan bagi locus stunting untuk pencegahan, nyatanya tetap di beli orang luar desa dan kecamatan, entah kemana larinya.
Oleh karenanya, ia berharap Bumdes kiranya bisa berperan menyerap gabah nutrizink ini agar tidak keluar, sehingga bisa di olah dan gunakan masyarakat sekitar untuk tambahan gizi pencegahan stunting, karena varietas ini menjadi rekomendasi yang memiliki kandungan zink dan gizi yang baik bagi pertumbuhan anak dalam kandungan maupun balita. "

Kita dorong agar kiranya BUMDES berperan serap gabah nutrizink ini agar gak keluar desa di jual belikan ya, sementara yang dibutuhkan di daerah sendiri untuk penanganan stunting, " Pungkasnya. (rd)