Arab Saudi semakin reformis dengan membuka kesempatan wanita berkiprah di sektor publik, termasuk menjadi masinis. Tercatat, ada 31 wanita menjadi masinis pertama pada tahun ini.

Dikutip dari Saudigazette, mereka sudah mulai magang di Kereta Cepat Haramain. Kereta itu melayani rute Makkah dan Madinah melalui Jeddah.

Sebelum magang, 31 wanita itu telah menyelesaikan latihan teori. Selama magang, mereka akan belajar langsung dari masinis berpengalaman di dalam kabin selama lima hingga enam bulan.

Terkait latihan teori, sudah dijalankan mereka sejak Maret. Mereka telah menyelesaikan selama 483 jam latihan teori.

Mulai dari belajar pengetahuan dasar perkeretaapian, peraturan lalu lintas dan keselamatan, bahaya kerja, pemadaman kebakaran, serta aspek teknis yang terkait kereta api dan infrastruktur perkeretaapian.

Perusahaan asal Spanyol, Renfe, selaku pemegang saham terbesar dalam konsorsium yang mengelola Kereta Cepat di Arab Saudi ini bertanggung jawab atas pelatihan para calon masinis wanita itu.

Mereka telah melatih 130 warga negara Saudi menjadi masinis selama sembilan tahun terakhir.

Renfe juga berperan dalam proses perekrutan calon masinis wanita ini. Ketika pendaftaran dibuka, 28.000 wanita mengambil kesempatan untuk menjadi masinis.

Hasilnya, 145 orang dipilih untuk wawancara langsung dan 34 orang berhasil mengikuti pelatihan tahap pertama.

Dari 31 yang lulus teori pelatihan, 70 persen memiliki gelar sarjana. Persentase itu hanya 30 persen untuk magang laki-laki yang mengambil bagian dalam fase perekrutan dan pelatihan saat ini.

Jika masa magang telah selesai, pada Desember nanti, 31 wanita ini akan resmi menjadi masinis dan bisa mengemudikan kereta tanpa perlu dibantu masinis senior.

Diperkirakan pada masa mendatang, jumlah masinis pria dan wanita di Saudi akan meningkat. Sebab permintaan terhadap pekerjaan ini naik signifikan selama beberapa tahun. Terutama selama musim haji dan umrah.(Kumparan)