Masih asing dengan tanaman porang? Ternyata tanaman jenis umbi-umbian ini merupakan bahan pembuatan shirataki. Tanaman porang ini, sempat menjadi sorotan Presiden Joko Widodo lantaran menjadi komoditas ekspor baru yang memberikan keuntungan tinggi secara ekonomi, bahkan memiliki segudang manfaat karena mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, serat pangan, kristal kalsium oksalat, alkaloid dan glukomanan yang merupakan serat alami dan larut dalam air.

Foto : Tanaman Porang Ikut di Jajakan Distan Karawang di acara Gebyar Paten Cilamaya Kulon

Porang banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, penjernih air, kosmetik, pembuatan lem dan jelly.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura 
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Edi Suryana mengatakan, Porang sudah mulai di kembangkan di Karawang, dimana pembibitannya di lakukan di pangkalan dan penanaman di lahan perkebunan di Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, dengan luas lahan registrasi sebanyak 25 hektar. 

"Porang sudah bisa di panen dalam jangka waktu setahun lebih dari masa tanam biji katak yang di hasilkan tanamannya, " katanya, Jumat (12/8/2022).

Harga porang, diakui Edi saat ini sedang anjlok setelah mulai banyak yang tanam, mengingat Porang yang rendah karbo, bisa menjadi alternatif pengganti beras/nasi. Dalam satu 1 kilogram, biasanya porang di hargai Rp20 ribuan, namun saat ini hanya di kisaran Rp5 ribu per Kilogram. 

"Setelah banyak yang tanam di berbagai daerah, sekarang ini harga Porang anjlok di kisaran Rp5 ribu perkilogram, " Ungkapnya.

Edi menambahkan, untuk hasil panen dari Karawang sendiri, langsing di cover perusahaan di Madiun Jawa Tengah. Ia berharap, perluasan tanaman Porang bisa berkembang di kemudian hari di Karawang.

"Digebyar Paten Cilamaya Kulon ini, kita kenalkan Porang ini di STAN Distan, sebab di wilayah ini banyak yang di tanam, " Pungkasnya. (Rd)