Memiliki siswa SD Negeri terbanyak se Kecamatan Tempuran, tak membuat infrastruktur ruang kelas memadai bagi siswanya saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tengok saja ruangan SDN Pancakarya 2 Kecamatan Tempuran, sekolah yang berlokasi di depan Kantor Desa Pancakarya ini memiliki 478 siswa dan hanya memiliki 13 rombongan belajar atau 9 kelas. Akibatnya, beberapa kelas, harus padat berdempetan di jejali siswa karena terbatasnya ruangan.

Foto : Butuh ruang kelas representatif, siswa SDN Pancakarya 2 berjejal saat belajar di ruangan sempit dan lapuk

"Dalam satu kelas idealnya memang 36 siswa, tapi beberapa kelas di isi sampai 45-50 lebih, apalagi kelas 1 saat ini, dari 80 lebih, harus di paksa belajar di dua kelas karena kekurangan Ruang Kelas Baru (RKB), bahkan dua kelas diantaranya adalah bekas kantor yang ukurannya 4x6 meteran. Jadi satu meja mayoritas tiga siswa bedempetan belajar dalam satu kelas, " Kata Kepala SDN Pancakarya 2 Suganda S.pd, Kamis (18/8/2022).

Bicara efektif atau tidak efektif, sambung Ganda, tapi memang demikian adanya. Terlebih, beberapa ruangan juga nampak sudah begitu lapuk bagian dinding, kaso hingga jendelanya. Sehingga, ajuan-ajuan rehabilitasi, RKB dan infrastruktur lainnya, tak henti di upayakan pihaknya setiap tahun, baik melalui Koorwilcambidik, Dinas, maupun Aspirasi DPRD demi pengadaan sarana kenyamanan belajar bagi siswa dan guru, bahkan juga sempat di survey Dinas PUPR.

"Namanya juga ikhtiar, urusan realisasi atau enggaknya juga saya yakin tinggal menunggu giliran saja, yang penting kita tidak diam dan terus mengajukan. Tapi kalau boleh berharap, memang kita minta segera ada realisasi perbaikan, " Katanya.

Ia faham, antrian sekolah yang akan di guyur rehabilitasi dan RKB cukup banyak, dirinya hanya berharap, Pemkab bisa fokus pada sekolah-sekolah yang memang prioritas di garap pembangunan. 
Foto : Butuh ruang kelas representatif, siswa SDN Pancakarya 2 berjejal saat belajar di ruangan sempit dan lapuk

"Kita ini sekolah dengan siswa terbanyak se Kecamatan Tempuran, tapi penopang ruangan kelasnya masih kurang maksimal. Bahkan, tenaga PNS juga tersisa dua orang saja dan dibantu 1 guru P3K, selebihnya 20 honorer. Jadi dua harapan kita, selain rehabilitasi sekolah juga tambah Formasi CPNS dan P3K untuk SD kami, " Ungkapnya. (Rd)