Kalangan pria penyuka sesama jenis atau gay ternyata menjadi pemicu paling tinggi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Karawang.
Foto : Ilustrasi Gay atau Penyuka Sesama Jenis


Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Karawang mencatat, sejak 1992 hingga Juni 2022 terdapat 2.052 kasus HIV/AIDS. Rata-rata penderitanya masih di usia produktif kisaran 20 - 29 tahun.

Dari 2.052 kasus, angka kematian yang disebabkan HIV/AIDS mencapai 289 orang.

"Setiap tahun angka HIV semakin meningkat, dari Januari sampai Juni 2022 saja ada 157 kasus. Sementara sepanjang 2021 kemarin terdapat 244 kasus," ungkap staf KPA Karawang, Yana Haryana, Rabu (31/8).

Faktor penularannya melalui seks berisiko, baik seks antara laki-laki dan perempuan maupun seks antar laki-laki.
Menurutnya, penularan HIV/AIDS lebih banyak menyasar laki-laki sekitar 63 persen. Hal itu disebabkan trend penularan didominasi kalangan homoseksual sejak 5 tahun terakhir.

"Dari tahun 2016 - 2022 mengalami pergeseran ke homoseksual. Trend penularan HIV-nya lebih tinggi di kalangan homoseksual atau bahasa program nya LSL (laki-laki seks laki-laki)," jelas Yana.

Ia menjelaskan, Komisi Penanggulangan Aids sudah melakukan berbagai cara untuk menekan kasus HIV/AIDS, baik lewat sosialisasi pencegahan maupun layanan penanganan berupa klinik PDP (Pelayanan, dukungan dan pengobatan).

"Untuk akses obat kita sudah buka layanan PDP di 2 RS dan 7 Puskesmas," sebutnya.

"Klinik PDP dibuka di RSUD Karawang dan RS Paru. Sementara untuk puskesmas ada di Cikampek, Ciampel, Cilamaya, Lemahabang, Rengasdengklok, Kutawaluya dan Pedes," sambung Yana. (Rd)