Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. Irwin, Sp.PD pada RSUD Karawang mengatakan penyakit cacar monyet bisa dihindari dengan mudah. Caranya dengan menghindari interaksi langsung dengan hewan pengerat yang bisa menggigit seperti monyet, tikus, dan tupai.


Rajin cuci tangan terutama sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat luka, juga sebelum menyentuh wajah, juga merupakan cara menghindari cacar monyet dan penyakit lainnya.

"Hindari juga mengonsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak atau tidak benar-benar matang," katanya, Jumat (12/8).

Meski secara umum gejalanya sama dengan cacar air biasa,  penderita cacar monyet biasanya mengalami demam, ruam di kulit, kelelahan, sakit kepala, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Sementara itu, RSUD Karawang mengaku siap bila terjadi lonjakan kasus penularan cacar monyet di Karawang.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Karawang, Yahya Permana mengatakn pihaknya siaga menampung pasien yang terpapar cacar monyet.

"Dari mulai ruang isolasi jika diperlukan, SDM, kami siap. Namun karena obatnya belum ada, kami perlahan akan mengobatinya dengan obat-obatan yang diperlukan pasien sesuai tahap gejalanya," katanya.

Ia mengimbau masyarakat segera melapor ke rumah sakit terdekat atau ke RSUD Karawang bila merasa mengalami gejala terpapar cacar monyet.

"Jika memang mengalami gejala-gelaja yang disebutkan tadi terkait cacar monyet pada tubuh kita, langsung laporkan, jangan ragu jangan takut, karena ini menyangkut kesehatan banyak orang. Tapi, saya harap di Kabupaten Karawang jangan sampai ada kasus apalagi jangan sampai kasus ini meledak seperti pandemi Covid-19 lalu," pungkasnya.(SD)