Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana memanggil manajemen PT Pindo Deli II imbas kebocoran gas yang meracuni puluhan warga di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.
Foto : Bupati Karawang


Bupati didampingi Kepala DLHK Kabupaten Karawang, H. Wawan Setiawan mengaku tak bisa lagi mentolerir kebocoran gas yang terus berulang.

"Ini merupakan kebocoran yang ke 4 kalinya. Dari 2017, 2018, 2021 dan kembali terjadi di 2022. Sehingga saya sudah tidak bisa mentolerir lagi," tegas bupati.

Bahkan ia sudah memerintahkan agar mesin caustik soda plant penyebab kebocoran untuk ditutup dan tidak diizinkan beroperasi lagi.

"Hingga ada MoU antara perusahaan dan Pemda bersama Kapolres dan Kejaksaan dan jaminan kebocoran tersebut tidak terjadi sampai mesin yang baru tiba 3-4 bulan kedepan," kata bupati.

Sebab, lanjut Bupati, jika dibiarkan terus terjadi, kesehatan warga terdampak jadi taruhannya.

"Kami tidak mau rakyat kami menjadi korban. Keracunan gas terus menerus bisa meningkatkan resiko kesehatan jangka panjang," lanjutnya.

Pemkab Karawang sudah memberikan sinyalemen agar perusahaan mempertimbangkan solusi kongkret dengan memindahkan warga terdampak dan beresiko tinggi.

"Total ada 204 KK dan saya minta CSR perusahaan difokuskan dulu untuk mitigasi warga terdampak langsung. Relokasi mereka ke tempat yang layak dan aman dari dampak yang ditimbulkan," pinta bupati.

Selain itu, Cellica juga meminta perusahaan mendaftarkan warga terdampak sebagai peserta BPJS.

"Agar mereka mudah mendapatkan layanan kesehatan. Tidak hanya santunan sembako, dan biaya rumah sakit saat kejadian semata," tandasnya.

Ia menambahkan, solusi diatas sebagai bentuk keadilan dan tanggungjawab nyata perusahaan.

"Ini adalah solusi yang berkeadilan. Sebuah tanggungjawab besar perusahaan kepada warga-warga kami. Dan kami Pemerintah Daerah menunggu niat baik PT Pindo Deli II untuk menandatangani perjanjian hitam diatas putih sebagai bentuk keseriusan komitmen mereka melindungi warga kami," ujar bupati. (diks)