Hacker atau peretas Bjorke kembali melakukan aksi pembobolan data. Teranyar, data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate diduga berhasil diakses dan disebar ke media sosial oleh peretas tersebut pada Sabtu, 10 September 2022.

Dikutip dari akun Twitter @darktracer_int, informasi yang diduga milik politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu menampilkan nama dari Johnny Plate beserta gelar sarjana yang dimilikinya yaitu S.E. Karena bertepat dengan hari ulang tahun Johnny Plate yang ke-66, Bjorka juga memberi keterangan foto itu dengan tulisan “Happy birthday”.

“Bad actor “Bjorka” leaked personally identifiable information of Indonesia’s Minister of Communications and Information Technology (Kominfo) and mocked him,” cuit akun Twitter @darktracer_int pada Sabtu, 10 September 2022.

Dalam cuitan itu turut ditampilkan potongan gambar berisi sejumlah data pribadi Johnny Plate lainnya yang terpantau disensor seperti alamat rumah, nomor ponsel, nomor induk kependudukan (NIK), hingga data vaksinasi.

Hacker Bjorka bukan kali pertama melakukan aksi peretasannya, sebelumnya telah ada beberapa data lembaga pemerintah atau lembaga plat merah di Indonesia yang dibobol oleh mereka. Berikut daftarnya.

1. Dokumen untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Akun Bjorka mengaku telah membocorkan ribuan dokumen surat menyurat yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bjorka kembali mengunggahnya di situs breached.to hingga ramai di media sosial.

Di situs itu, akun Bjorka mempublikasikan beberapa dokumen surat menyurat pada periode 2019-2021. Dokumen tersebut disebut dikirimkan ke Jokowi. "Termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulis akun Bjorka dalam situs tersebut.

Namun, kebocoran data pada ribuan dokumen surat menyurat yang ditujukan ke Jokowi ini dibantah oleh pihak istana. "Tidak ada data isi surat surat apapun yang kena hack," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, Sabtu, 10 September 2022. "Namun upaya-upaya meng-hacker itu sudah melanggar hukum."

Heru juga menyatakan penegak hukum bakal mengambil tindakan hukum. "Nanti ada statement resmi dari yang terkait," ujar Heru lebih jauh tentang peretasan oleh hacker Bjorka tersebut.

Bjorka mengklaim telah mengantongi 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres dan 189 belum dikompres. Beberapa contoh dokumen yang dibocorkan juga ikut dipublikasikan oleh Bjorka dalam situs breached.to.

2. Data MyPertamina

Akun hacker Bjorka juga berencana segera mempublikasikan data yang terdapat di aplikasi MyPertamina. Hal itu disampaikan pada forum breached.to.

Bjorka menyatakan publikasi data tersebut untuk mendukung rakyat Indonesia yang tengah berdemo menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. "To support people who are struggling by holding demonstrations in Indonesia regarding the price of fuel oil. I will publish MyPertamina database soon," tulis akun Bjorka di grup Telegram yang dibuatnya.

Tangkapan layar pesan tersebut tersebar dan ramai diperbincangkan warganet hingga akhirnya sempat merajai trending topic di media sosial di Twitter pada Sabtu, 10 September 2022.

Ketika dikonfirmasi, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan bahwa pihaknya sangat memperhatikan keamanan data konsumen. "Kami telah menerapkan standar keamanan informasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung pengamanan data," ujar Irto ketika dihubungi Tempo.

Irto menyatakan Pertamina telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data, khususnya data pendaftar Program Subsidi Tepat.

3. Data KPU

Bjorka juga mengklaim telah membobol ratusan juta data milik Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Dugaan kebocoran data itu terungkap dari unggahan Bjorka pada 6 September 2022 di Breached Forums atau Breached.to.

Bjorka mengklaim data dari KPU itu sebanyak 105.003.428 penduduk, meliputi data NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, dan usia.

Data tersebut kemudian disimpan dalam file berukuran 20 GB atau 4 GB setelah dikompres, formatnya CSV. Untuk membuktikan bahwa data itu asli, Bjorka memberikan sekitar dua juta sampel data gratis.

4. Data registrasi SIM Card

Bjorka sebelumnya juga telah membocorkan data SIM Card dari 1,3 juta penduduk Indonesia melalui Forum Breached atau Breached Forums. Bjorka mengklaim telah mengantongi 1.304.401.300 atau sekitar 1,3 miliar data registrasi SIM Card atau sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.

Data itu pun diduga telah diperjualbelikan pada salah satu situs hacker. Akun Bjorka tersebut juga mengaku telah membagikan 2 juta data sampel yang telah dikumpulkan dari 2017 hingga 2020.

Adapun sejumlah nama operator telekomunikasi terungkap dalam data yang ditampilkan Bjorka, yaitu Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren. Baik Kementerian Kominfo dan para operator telekomunikasi yang disebutkan kompak membantah kecolongan miliaran data tersebut.(TMP)