Raport tahunan sudah muncul di laman website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak Agustus. Sejumlah kepala SMA/SMK sudah dapat mengakses langsung hasil dari penilaian by sistem di sepanjang tahun 2021 tersebut.

Foto : Kepala SMAN 1 Tempuran Saat Tengok Rapot pendidikan di Laman Website secara langsung

Raport yang berisi menu indikator program sekolah tersebut, di berikan skala nilai dan warna pada sejumlah item sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi pihak sekolah, baik kekurangan, kelengkapan dan kelebihannya. 

Kepala SMAN 2 Tempuran, H Dede M.Pd mengatakan, raport sekolah terbit setahun sekali melalui sistem yang sifatnya komperhensif, baik soal data pokok pendidikan (Dapodik), Assesmen Nasional, aplikasi kepegawaian dan lainnya. Sehingga, sistem akan mengukur seberapa besar pemenuhan beragam indikator seperti kemampuan literasi warga sekolah, kemampuan numerasi, indek karakter, iklim keamanan, iklim inklusifitas, kesetaraan gender, kebhinekaan, pelatihan guru dan kompetensinya tersebut terpenuhi.

"Tidak ada panishmen dan atau reward khusus, tapi raport pendidikan bagi sekolah-sekolah ini, adalah titik awal untuk membuat perencanaan sekolah, sehingga saya sebagai Kepsek tahu apa saja yang harus di lakukan kedepan memenuhi setiap kekurangannya, " Kata Dede, Kamis (1/9/2022).

Ia menambahkan, salam menu rapor sekolah khusus SMAN 1 Tempuran, ada 4 item yang sudah baik yang di tandai dengan warna hijau, kemudian 4 kuning dan 1 merah dengan rata-rata pengamalan pelatihan guru dianggap masih kurang. Namun demikian, sebenarnya banyak guru yang sering ikut forum MPGP, Diklat, In House Training dan lainnya, namun memang sangat jarang masuk terinput pada sistem aplikasi, sehingga sertifikat dan piagam yang di miliki guru jarang terupload dan mengakibatkan sistem menganggap kurang optimal.

"Atas dasar ini, pihak kami sudah memiliki gambaran perencanaan kedepen lebih baik, sehingga indikator menu yang di sajikan bisa di penuhi ditabung 2022 ini, " Tutupnya. (Rd)