Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Kesehatan serius dalam menangani kasus tuberkulosis (TBC).

Foto : dr Yayuk Sri Rahayu

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dr Endang Suryadi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu, menjelaskan, penyakit TBC menjadi salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia termasuk di Indonesia.

Menurut dr Yayuk, TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Kuman ini menyerang tubuh manusia terutama paru-paru.

"Tapi perlu diingat, TB ini bukan penyakit keturunan, bukan pula disebabkan oleh kutukan atau guna-guna. Penyakit ini bisa disembuhkan," ujar dr Yayuk, kepada, Rabu (19/10/22).

Menurut dr Yayuk, ada beberapa gejala penyakit TBC diantaranya batuk terus menerus, nafsu makan menurun, berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan, berat badan menurun, sesak nafas dan nyeri dada, serta demam meriang berkepanjangan.

"Jika ada gejala tersebut, segera periksa ke Puskesmas terdekat. Nantinya Puskesmas akan memberikan obat TB berkualitas gratis," ucapnya.

Menurut dr Yayuk, untuk mengetahui orang sakit TB maka diperlukan pemeriksaan dahak. Bila hasil pemeriksaan positif, maka harus diberi pengobatan selama 6 bulan secara terus menerus tidak boleh putus sampai sembuh.

Sementara itu, orang yang berisiko tinggi terkena TBC yaitu anak-anak, orang hiv/aids, lansia, diabetes melitus dan perokok.

"Selama proses pengobatan, lakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas," katanya.

Salah satu upaya untuk mencegah penularan TBC yakni dengan menggunakan masker, tidak meludah di sembarang tempat, makan-makanan bergizi, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Masyarakat harus membuka jendela agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar," katanya.

Selan itu, bisa juga dengan suntikan vaksin BCG bagi anak usia di bawah 5 tahun untuk menghindari TBC berat.
"Olahraga teratur dan tidak merokok," tandasnya. (Rd)