Terdapat 59 guru dinyatakan meninggal akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022. Bahkan sebanyak 500 guru mengalami luka-luka karena terkena reruntuhan bangunan yang hancur.

 
"Untuk guru yang meninggal 59 orang. Sedangkan yang luka-luka ada 500 guru," kata Ketua PGRI Jawa Barat, Dede Amar, saat dihubungi Minggu, 27 November 2022.
 


Dede menuturkan pihaknya terus menghimpun data dari posko utama di Cianjur terkait jumlah guru yang terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 tersebut. Termasuk pendataan bangunan sekaloh yang rusak, karena menjadi prioritas pembangunan pada masa pemulihan nanti.
 
"adi datanya terus kita himpun. Bagunan sekolah juga banyak yang rusak, ini masih didata," jelasnya.


PGRI Jabar mendorong pemerintah melakukan renovasi terhadap infrastruktur pendidikan yang rusak serta memberi pemulihan trauma terhadap siswa serta guru penyintas gempa Cianjur.
 
"Sebelum KBM dimulai, PGRI mendorong untuk menumbuhkan semangat anak dulu. Semangat belajar dan pulih dari trauma. Nanti kita juga bersama Pemprov Jabar turunkan tim trauma healing. Dari perhimpunan kita juga menggalang donasi dan posko di lokasi," ungkapnya.
 
Sementara Dede mengaku pihaknya menggalang donasi untuk korban di Cianjur dalam peringatan HUT PGRI ke-77 tingkat Jabar yang dilaksanakan di Pemkab Bandung Barat pada Minggu, 26 November 2022. Hasil donasi tersebut akan disalurkan langsung ke posko utama di Pendopo Cianjur agar lebih memudahkan pendistribusian.
 
"Iya kemarin kita galang donasi dari peserta jalan santai yang diijuti 12 ribu orang. Hasilnya kita serahkan ke posko di Cianjur," ujarnya.(medcom)