Pemerintah berencana membagikan penanak nasi listrik atau rice cooker kepada masyarakat demi mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, dan penghematan biaya memasak bagi masyarakat.

Foto Rice Cooker


Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Edy Pratiknyo mengatakan bantuan penanak nasi listrik (BPNL) sebanyak 680 ribu unit akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM 2023.


Adapun program ini akan menyasar keluarga penerima manfaat (KPM) yang mengacu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

"Terkait bantuan program penanak nasi, di mana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial," jelasnya dalam Forum Diskusi Publik yang disiarkan secara virtual, Jumat (25/11).


Berikut rincian kriteria penerima bantuan rice cooker:


1. Rumah tangga miskin dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA yang masuk daftar penerima manfaat bantuan sosial yang acuannya data dari Kementerian Sosial.
2. Di luar daya 450 VA dan 900 VA, masyarakat yang berhak sesuai validasi oleh kepala desa termasuk pengguna LPG 3 kg.
3. Memiliki sistem kelistrikan yang andal



Edy menambahkan dalam penggunaan rice cooker ini tidak perlu penambahan daya bagi kapasitas listrik penerima.


Adapun nilai paket program ini mencapai Rp500 ribu per KPM.


Lebih lanjut, berdasarkan kajian yang telah dilakukan, menanak nasi dengan rice cooker lebih hemat dibanding menggunakan kompor gas dengan LPG 3 kg.


Edi merinci menanak nasi dengan kompor gas membutuhkan konsumsi energi sebanyak 2,4 kg per bulan dengan total biaya Rp16.800.


Sedangkan, jika dengan rice cooker konsumsi energi untuk menanak nasi hanya 5,25 KWH dan energi untuk memanaskan 19,8 KWH per bulan dengan biaya Rp10.396.


Dengan demikian, ada penghematan sebesar Rp6.404 per bulan.


"Nanti ini tentunya akan dikalikan dengan penerima manfaat di seluruh Indonesia," ujar Edy.

Sumber : CNN