Dokter mengatakan pasien diabetes tak boleh pakai sendal jepit. Sebab salah memilih alas kaki bisa menyebabkan luka diabetes hingga meradang dan berisiko amputasi.(27/11/22).


Pakar Luka Diabetes, dr. Adisaputra Ramadhinara atau yang dikenal sebagai dokter Luka mengatakan pemilihan sepatu untuk pasien diabetes harus sangat diperhatikan, karena bagi yang sudah komplikasi dan alami neuropati atau kulit baal, pasien kerap tidak sadar jika kakinya sudah terluka seperti lecet.


"Apalagi pasien diabetes jika sudah alami luka cenderung sulit untuk disembuhkan, terlebih jika kadar gula darahnya tidak terkontrol, sehingga pembuluh darahnya terganggu, jadi luka lebih lama sembuh," ujar dr. Adi dalam acara diskusi Erajaya Beauty & Wellness: Wellings Indonesia bersama dengan Kalbe di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (26/11/2022).




dr. Adisaputra Ramadhinara alias dokter luka bicara tentang perawatan luka diabetes. (Dini/Suara.com)



Berikut ini tips dan cara pilih sepatu untuk pasien diabetes yang harus diperhatikan, menurut lelaki lulusan Lulusan Master of Science in Wound Healing and Treatment Repair UK (Inggris) itu:


1. Pastikan Sepatu Ukurannya Pas


Pas yang dimaksud, harus berdasarkan ukuran terbesar kaki. Ini karena umumnya antara kaki kanan dan kini cenderung punya ukuran yang berbeda.


"Jadi disarankan pilih sepatu di sore hari, setelah lelah berjalan, maka kaki cenderung akan membesar. Saat itulah momen paling tepat memilih sepatu," jelas dr. Adi.


2. Pilih Sepatu Berbahan Kulit


Bahan sepatu ini dinilai bisa lebih melindungi, dan tidak terlalu kasar di kulit sehingga risiko luka bisa diminimalisir. Ditambah pemilihan model sepatu harus menutupi semua bagian kaki.


"Sepatu berbahan kulit yang menutupi semua bagian kaki, supaya dia nyaman dan juga sesuai dengan bentuk kaki, kalau kita punya bentuk kaki yang lebar, pakai sepatu yang memang diperuntukan untuk kaki yang lebar," jelas dokter penerima Certified Wound Specialist Physician Amerika Serikat itu.


3. Sepatu Custom atau Dipesan Khusus


Ini direkomendasikan karena jika diabetes sudah di tahap komplikasi, maka ukuran bentuk kaki diabetes bisa berubah-ubah bisa tetiba membesar dan mengecil.


"Salah satu komplikasi diabetes itu adalah charcot foot, dimana terjadi proses peradangan kronik dari tulang sendi, dan itu menyebabkan perubahan bentuk kaki. Nah, pada kasus seperti itu memerlukan sepatu atau alas kaki yang di custome khusus untuk mengikuti bentuk kaki," papar dr. Adi.


4. Tidak Disarankan Pakai Sendal Jepit


Ini karena metode penggunaan sandal jepit dengan cara dijepit antara jempol dan telunjuk kaki, maka berisiko menyebabkan sela antara kedua jari kaki itu lecet.


Mirisnya pengguna dengan diabetes kerap tidak sadar jika kakinya luka. Ditambah sandal jepit membuat kaki sangat terbuka, dan berisiko tinggi kaki terluka.


Sumber: Suara.com.