Ratusan berandalan bermotor di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (6/11) mengamuk tanpa sebab di jalan SL Tobing. Mereka sempat ribut dan mengejar warga yang ada di sekitar lokasi dan bahkan merusak kios.
Foto ilustrasi : Police Line
Anang (54), salah seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengatakan bahwa rombongan berandalan bermotor tiba-tiba datang dari arah bunderan by pass tugu KHZ Mustofa.
Saat datang, mereka langsung mengancam dan mengejar warga yang baru pulang dari masjid usai menunaikan salat subuh.

"Jumlahnya ratusan. Pas itu mereka berhenti di depan kios bubur dan menggeber gas sehingga suara knalpot bisingnya sangat mengganggu. Warga yang baru pulang dari masjid diajak ribut, diancam, bahkan dikejar sambil membawa sejumlah benda tumpul seperti tongkat bisbol, kayu, hingga stik besi," kata Anang.

Tidak hanya itu saja, diungkapkan Anang, berandalan bermotor itu juga sempat merusak kaca kios tukang bubur sampai hancur dan merusak sejumlah barang yang ada di dalamnya.

"Kami tidak tahu apa masalahnya, mereka tiba saja merusak dan mengancam warga," ungkapnya.

Aksi para berandalan bermotor itu akhirnya berakhir setelah polisi dari Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota yang tengah melakukan patroli datang ke lokasi kejadian. Mereka berlarian kabur meninggalkan lokasi kejadian.

Ketua Tim Maung Galunggung, Ipda Ipan Faisal mengatakan bahwa pihaknya langsung datang ke lokasi usai menerima laporan warga.

"Berdasarkan keterangan dari warga, sejumlah berandalan bermotor menyerang mereka," katanya.

Ia memastikan bahwa aksi yang dilakukan oleh para berandalan bermotor itu tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa maupun luka. Namun, mereka merusak kios bubur yang ada di pinggir jalan.

"Warga di lokasi kejadian mengatakan bahwa sebelumnya mereka tidak memiliki permasalahan dengan para berandalan bermotor. Namun mereka memang kerap melihat berandalan bermotor melintas di daerah tersebut," kata Ipan. [rhm/merdeka]