Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan persepsi pungutan liar (pungli) di lingkungan Polri masih tinggi berdasarkan hasil riset. Dedi mengatakan hal ini merupakan tantangan bagi pihaknya untuk memberantas pungli.

"Kehadiran polisi ini jangan selalu ketika polisi hadir di tengah masyarakat, ketika masyarakat mendatangi pelayanan sentra-sentra kepolisian image masyarakat pungli, makanya pungli dari hasil riset menduduki ranking yang paling tinggi, ini tantangan kita semuanya. Untuk bisa merubah image masyarakat kalau melihat sosok Polri harus betul-betul bebas pungli," kata Dedi pada sambutannya di acara HUT Humas Polri ke-71, Selasa (1/11/2022).

Dedi menyebut masyarakat paling tidak suka dengan adanya pungli. Dia benar-benar berupaya agar Humas Polri bisa memastikan bahwa seluruh pelayanan masyarakat bebas dari pungli.

"Yang paling tidak disukai masyarakat ketika melihat Polri adalah apa? Pungli. Bagaimana rekan-rekan mampu meng-create bahwa pelayanan polisi saat ini betul-betul bebas pungli," ujarnya.

"Pungli ini penyakit krusial yang sudah sangat lama. Generasi Polri saat ini harus bisa mengubah itu semuanya. Dan ini perintah langsung dari Bapak Presiden, perintah langsung dari Bapak Kapolri dan Humas harus mampu menangkap itu semuanya," tambahnya.

Selanjutnya, dia juga menyinggung soal sifat arogansi yang kerap masih terjadi di lingkungan Polri. Dia menegaskan bahwa kebiasaan ini harus dihilangkan.

"Kemudian berikutnya terkait menyangkut masalah sikap arogansi dan kesewenangan masyarakat kalau melihat polisi itu apa? sering mencari-cari kesalahan, ini juga harus diubah, bagaimana polisi yang citranya sebagai pelindung sebagai pengayom masyarakat ini harus betul-betul mampu diwujudkan dan diimplementasikan di dalam kehidupan kepolisian setiap hari," katanya.

"Kalau ini tidak bisa diubah maka image-nya terus terbentuk, orang melihat polisi ya seperti itu," tambahnya.(*)