Mengemban tugas menjadi seorang polisi ternyata tidak mudah. Hal ini pula yang dialami oleh AKBP Aldi Subartono yang saat ini menjabat Kapolres Karawang, Jawa Barat.

AKBP Aldi Subartono sempat bercerita banyak soal pengalaman dirinya pertama kali jadi polisi sampai akhirnya mengemban jabatan Kapolres.
AKBP Aldi Subartono 

"Setiap jabatan itu pasti banyak momen, pasti ada sesuatu kegiatan atau kejadian yang punya cerita tersendiri," ujar AKBP Aldi Subartono.

Salah satu pengalaman unik yang diceritakan AKBP Aldi yakni soal berat badannya yang sempat turun drastis gara-gara tekanan kerja pertama kali tugas di Karawang.

Kapolres juga menceritakan soal tantangan terberat dirinya selama satu tahun lebih tugas di Karawang.

"Ketika saya sudah berkomitmen membuka ruang komunikasi dengan warga Karawang, maka saya harus sudah siap mengurangi waktu istirahat," ucap Kapolres.

Kapolres juga mengaku betah tinggal di Karawang meski terjadi bermacam dinamika.

"Karawang sudah menjadi rumah kedua bagi saya. Inget kata Teteh (bupati), waktu pertama kali tugas di Karawang katanya kalau sudah minum air citarum pasti nanti juga betah," kata pria yang pernah tugas di Makassar dan Medan ini.

Sementara itu, AKBP Aldi Subartono juga sempat bercerita soal berat badannya yang sempat turun karena dalam kondisi tekanan kerja.

"Sewaktu-waktu saya pernah dalam posisi tekanan yang luar biasa sampai saya kurus. Saya kaget juga, saya kapolres kok berat saya turun gitu ya," ucap Kapolres.

Kondisi itu, kata Kapolres saat ia harus menangani perkara secara bersamaan mulai dari demo buruh, pembunuhan bos warung nasi padang, perampokan My Bank, dan masalah agama di Tirtajaya.

"Saya hitung ada enam atau tujuh kasus waktu itu," katanya.

Meski begitu, semua perkara itu bisa diselesaikan dengan baik dibantu oleh personel Polres Karawang. (Rd/Iwo)








Syaa ini jadi pplisi karena ibu dan seizin allah swt itu jadi pedoman saya untuk berani on the track. Saya tdk perlu khawatir selana on the track dan berkeadilan.


Di medan pernah jadi kapolsek kasat reskrim dua kali. 



Membuka ruang komunikasi masyarakat dan kepolisian menyeleaikan masalah2. 

200 juta pengguna medsos 15 persennya itu wa. 

Lapor pak kapolres bukan gagah-gagahan mmebuka ruang komunikasi masyarakat dengan polisi



Saya pertamakali jadi pplisi lulus akpol tigas di makassar 2003 6 tahun, kemudian di medan. 


Polres Karawang banyak menerima aduan yang disampaikan langsung ke Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono. Aduan-aduan tersebut rata-rata sudah tertangani.
Aduan itu dilakukan warga Karawang melalui program 'Lapor Pak Kapolres'. Gebrakan ini sudah dilakukan Aldi sejak September 2021 lalu.

"Ini merupakan gebrakan program yang Alhamdulillah disambut positif oleh masyarakat, kami juga meluncurkan program turunan yaitu Lapor Pak Kapolsek di seluruh Polsek di bawah Polres Karawang," ujar Aldi di Karawang, Senin (14/11/2022).

Baca juga:
BPBD Jabar: Ratusan Rumah Terendam Banjir di Karawang
Berdasarkan data sejak peluncuran, kata Aldi, sebanyak 98,35 persen pengaduan masyarakat yang dilaporkan melalui program Lapor Pak Kapolres telah tertangani.

"Hal ini juga sesuai arahan Bapak Presiden, serta penekanan dari Bapak Kapolri, beserta Kapolda Jawa Barat," imbuhnya.

Lapor Pak Kapolres merupakan sebuah platform yang dibuat untuk mempermudah aduan, yakni melalui WhatsApp center dan Instagram.

"Ini merupakan era kemajuan komunikasi, salah satunya masyarakat banyak pengguna media sosial WhatsApp maupun Instagram, ini menjadi salah satu timbulnya ide terwujudnya inovasi layanan Lapor Pak Kapolres," pungkasnya.

18 tahun menjadi seorang abdi negara di institusi Polri.

Diceritakan pria pemilik NRP 78091209, salah satu pengalaman sangat luar biasa yang dirasakan baginya adalah saat mantan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menunjuk dirinya menjadi seorang pengasuh atau pembina taruna-taruni Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang.

“Selama dua tahun menjadi pembina taruna Akpol di tahun 2012 sampai 2014, adalah pengalaman paling luar biasa bagi saya,” kata AKBP Aldi Subartono mantan taruna Akpol angkatan 2003 kepada AlexaNews.co.id saat ditemui di ruang kerjanya di Mapolres Karawang, Rabu (11/08/2021).

Pria yang memiliki paras tampan, berkharisma tinggi, mata sipit dan miliki kulit maskulin berpangkat dua melati emas dipundaknya ini, merupakan Suami dari dr. Syarifah Asegaf Subartono ini.

Perwira polisi kelahiran September 1978 ini juga rupanya berkesempatan untuk ikut mendidik anak pertama dari mantan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, yakni Ajun Komisaris Polisi (AKP) Farouk Ashadi Haiti.

“Ya menurut saya menjadi pengasuh atau pun pembina taruna Akpol adalah hal yang sangat luar biasa karena tidak semua polisi diberi kesempatan untuk mendidik calon pemimpin Polri di masa mendatang. Pembinaan taruna Akpol itu lebih ditekankan kepada pembinaan karakter,” tutur pria yang hobby bermain bulutangkis.

Satu hal lagi yang disampaikan, disiplin, rajin dan pintar tidak lengkap jika seorang perwira Polri tidak memiliki sikap humanis. Betapa tidak, tentu sudah banyak taruna Akpol hasil didikannya menjadi anggota Polri yang disiplin, pintar, rajin dan jadi panutan terhadap rekan sesama taruna Akpol.

“Mungkin disiplin, rajin dan pintar bagi seorang perwira Polri belum cukup. Sikap humanis juga perlu. Apalagi polisi hampir setiap hari bertemu dengan masyarakat membuat laporan pengaduan. Saya kira itu diperlukan,” kata mantan Kasubbagmutjabpama Bagmutjab Robinkar SSDM Polri.

Usut punya usut, jauh sebelum menjadi Kapolres Karawang menggantikan AKBP Rama Samtama Putra yang kini bertugas menjadi Wakapolres Metro Bekasi Kota, rupanya AKBP Aldi Subartono pernah sama-sama menjalankan tugasnya bersama Kakak Asuhnya (sebutan untuk senior Akpol) yakni mantan Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra di Polresta Medan.