Puluhan warga korban gempa Cianjur di Kampung Warung Batu, Desa Mekarsari, mengubah peternakan ikan lele menjadi lokasi pengungsian. Hal ini karena stok tenda terbatas sehingga terpaksa mengungsi di kolam lele yang diubah menjadi tempat istirahat.

Kolam Lele Disulap Jadi Tempat Pengungsian Korban Gempa di Desa Mekarsari


“Saat terjadi gempa, warga berhamburan ke sawah, karena hujan, warga pindah kesini,” kata salah seorang pengungsi Agus, dalam tayangan Metro TV, Kamsi, 1 Desember 2022.

Warga memilih tinggal di lokasi tersebut karena tidak mendapatkan bantuan tenda dari pemda setempat. Menurut warga, dalam pengungsian tersebut terdapat 65 orang di antaranya orang tua hingga anak-anak.


Selain itu, warga juga mengaku kekurangan stok obat-obatan, makanan dan kebutuhan harian lainnya. Padahal lokasi kolam lele yang dijadikan tempat pengungsian tidak jauh dari pusat Kota Cianjur.


Meski sebagian warga masih bertahan di lokasi pengungsian di sejumlah titik sejak Rabu, 30 November 2022 para pengungsi telah diperbolehkan kembali ke kediamannya masing-masing dengan catatan rumah yang ditempati masih layak huni.

Data BNPB Bencana Gempa Cianjur



Data sementara menurut BNPB, Rabu, 30 November 2022 yaitu rumah rusak sebanyak 17.864 unit, dengan rincian, rumah rusak berat 4.376, rusak sedang 5.306 dan rusak ringan 8.182.

Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan 3 lahan yang akan dimanfaatkan sebagai relokasi warga terdampak gempa. Daerah relokasi ini salah satunya bertempat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.

Posko mencatat warga yang masih mengungsi mencapai 109.386 jiwa atau 39.521 KK. Jumlah ini merupakan hasil survei yang tervalidasi hingga Kamis, 30 November 2022, pukul 15.00 WIB. Mereka tersebar di 451 titik, dengan rincian 351 di pos pengungsian terpusat dan sisanya mandiri.(medcom)