Hujan meteor berbagai jenis akan hadir di hampir setiap bulan pada 2023. Terdapat beberapa bulan di mana hujan meteor terjadi lebih dari satu kali.

Foto ilustrasi : Hujan meteor

Berdasarkan unggahan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Instagram, pada Juni misalnya, hujan meteor terjadi tiga kali masing-masing tanggal 2, 8, dan 27.

Pada 2 Juni, hujan meteor yang terjadi berjenis Tau- Herculid yang masuk ke dalam kategori hujan meteor kelas III. Jenis hujan meteor yang sama terjadi pada 27 Juni.

Sementara untuk hujan meteor tanggal 8 Juni, masuk ke dalam Hujan Meteor Minor Kelas IV yakni Arietid Siang Hari.

Desember menjadi bulan yang paling banyak terjadi hujan meteor. Di bulan tersebut, tercatat ada delapan hujan meteor berbagai kelas terjadi.

Tiga di antara delapan hujan meteor itu masuk ke dalam kategori Hujan Meteor Minor Kelas II yakni Puppid-Velid (8 Desember), Sigma-Hybrid (10 Desember), dan Leonid Minorid Desember (20 Desember).


Meteor sendiri merupakan "sebutan yang digunakan untuk menyebut sesuatu hal yang jatuh dari luar angkasa." Sementara, hujan meteor berarti meteor yang jatuh dalam jumlah yang banyak "sehingga terlihat seperti hujan yang turun,"

Berikut Jadwal Hujan Meteor 2023 selengkapnya. (Sumber: BRIN/LAPAN)

Hujan Meteor Mayor Puncak- Intensitas di Indonesia- Fase Bulan - Elongasi Lunar

Quadrantid 04 Januari 33-64 meteor/jam Cembung Awal
(91%) 106 derajat

Lyrid 23 April 13-16 meteor/jam Sabit Awal
(8%) 115 derajat

Eta-Aquariid 06 Mei 42-43 meteor/jam Purnama
(100%) 114 derajat

Delta-Aquariid 31 Juli 23-25 meteor/jam Cembung Awal
(93%) 58 derajat

Perseid 13 Agustus 36-61 meteor/jam Sabit Akhir
(11%) 28 derajat

Aquanid 22 Oktober 18-20 meteor/jam Perbani Awal
(46%) 132 derajat

Leonid 18 November 8-12 (Rote Ndao)
9-14 (Sabang) Sabit Awal
(23%) 144 derajat

Geminid 15 Desember 108,5-134 meteor/jam Sabit Awal
(4%) 172 derajat

Ursid 23 Desember 0 meteor/jam (5 derajat LS)
3 meteor/jam (Sabang) Cembung Awal
(83%)

Hujan Meteor Minor Kelas II - Puncak Intensitas di Indonesia- Fase Bulan -Elongasi Lunar

Alfa-Centaurid 8 Februari 2,6-4,0 meteor/jam Cembung Akhir
(96%) 80 derajat

Gamma-Normid 15 Maret 3,4-4,6 meteor/jam Perbani Akhir
(52%) 30 derajat

Pegasid 10 Juli 4,5-4,9 meteor/jam Perbani Akhir
(53%) 35 derajat

Alfa-Capricornid 31 Juli 4,8-5,0 meteor/jam Cembung Awal
(93%) 30 derajat

Aurigid 1 September 3,4-4,6 meteor/jam Purnama
(99%) 103 derajat

Epsilon-Perseid 10 September 3,2-4,1 meteor/jam Sabit Akhir
(23%) 53 derajat

Draconid 9 Oktober 1,8-3,0 meteor/jam Sabit Akhir
(24%) 90 derajat

Taurid Selatan 6 November 6,3-6,9 meteor/jam Perbani Akhir
(46%) 85 derajat

Taurid Utara 13 November 4,2-4,8 meteor/jam Bulan Baru
(<1%) 162 derajat

Puppid-Velid 8 Desember 6,3-8,3 meteor/jam Sabit Akhir
(26%) 72 derajat

Sigma-Hydrid 10 Desember 6,8-7,0 meteor/jam Sabit Akhir
(11%) 89 derajat

Leonis Minorid Des. 20 Desember 3,8-4,6 meteor/jam Perbani Awal (51%) 150 derajat

Hujan Meteor Minor
Kelas III =Puncak Intensitas di Indonesia -Fase Bulan -Elongasi Lunar

Pi-Puppid 24 April 0-24 (Sabang)
0-32 (Rote Ndao) Sabit Awal
(19%) 77 derajat

Tau-Herculid 2 Juni 1-67 (Sabang)
1-57 (Rote Ndao) Cembung Awal
(97%) 49 derajat

Bootid Juni 27 Juni 0-74 (Sabang)
0-52 (Rote Ndao) Cembung Awal
(61%) 58 derajat

Iota-Aquariid 22 Agustus 5,0-10,0 (Sabang)
4,9-9,8 (Rote Ndao) Sabit Awal
(23%) 147 derajat

Alfa-Monocerotid 22 November 5,0-398 (Sabang)
4,9-392 (Rote Ndao) Cembung Awal
(65%) 129 derajat

Phoenicid 2 Desember 0-52 (Sabang)
0-74 (Rote Ndao) Cembung Akhir
(74%) 128 derajat

Hujan Meteor Minor Kelas IV- Puncak Intensitas di Indonesia- Fase Bulan -Elongasi Lunar

Gamma-Ursae Minorid 18 Januari 0,5-1,4 meteor/jam Sabit Akhir
(21%) 89 derajat

Eta-Lyrid 11 Mei 1,8-2,4 meteor/jam Cembung Akhir
(70%) 68 derajat

Arietid Siang Hari 8 Juni 24,6-28,5 meteor/jam Cembung Akhir
(80%) 97 derajat

Piscis Austrinid 29 Juli 4,6-4,1 meteor/jam Cembung Awal
(78%) 82 derajat

Gamma-Draconid 28 Juli 2,4-3,5 meteor/jam Cembung Awal
(76%) 81 derajat

Eta-Eridanid 8 Agustus 2,8-3,0 meteor/jam Cembung Akhir
(56%) 30 derajat

Kappa-Cygnid 17 Agustus 1,0-1,8 meteor/jam Sabit Awal
(1%) 96 derajat

Sextantid Siang Hari 28 September 4,9-5,0 meteor/jam Cembung Awal
(97%) 163 derajat

Camelopardalid Oktober 6 Oktober 0,1-1,5 meteor/jam Cembung Akhir
(56%) 58 derajat

Delta-Aurigid 12 Oktober 1,1-1,6 meteor/jam Sabit Akhir
(7%) 79 derajat

Epsilon-Geminid 19 Oktober 2,4-2,8 meteor/jam Sabit Awal
(17%) 153 derajat

Leonis Minorid 25 Oktober 0,7-1,2 meteor/jam Cembung Awal
(79%) 156 derajat

Andromedid 5 November 2,0-2,6 meteor/jam Sabit Akhir
(47%) 94 derajat

Orionid November 25 November 2,7-2,9 meteor/jam Purnama
(98%) 13 derajat

Monocerotid Desember 10 Desember 2,8-3,0 meteor/jam Sabit Akhir 114 derajat
Coma Berenicid 16 Desember 2,5-2,9 meteor/jam Sabit Awal
(11%) 133 derajat

(lth/lth/CNN)