Membuang sampah di aliran sungai wilayah hulu, ternyata berdampak bagi masyarakat pesisir di hilir. Sebagai Desa yang menjadi muara sungai, sampah liar yang di buang oknum terseret arus hingga lautan. Akibatnya, selain mengancam biota laut, tanaman mangrove yang di lestarikan penyelia hasil kontribusi Pemerintah maupun CSR Perusahaan di Jejali sampah paska banjir surut. 
Seperti yang di alami penyelia tanaman mangrove Pesona Muara Desa Muara Baru, Ahmad Fathoni, Minggu (5/3/2023). 
Foto : Paska Banjir, Sampah Berjejal di Tanaman Mangrove Pesisir Karawang

Sampah dari hulu, bukan saja di kirim oknum dal bentuk sampah plastik, tetapi juga perabotan rumah tangga seperti kasur, kaleng hingga pampes yang membuatnya kewalahan bersih-bersih sampah yang menyangkut di tanaman mangrove.

Foto : Paska Banjir, Sampah Berjejal di Tanaman Mangrove Pesisir Karawang

"Ini kasur siapa woy, jangan di buang di sungai. Sampahnya ampuuuun, " tulis Fatoni saat monitoring tanaman mangrove Muara Baru paska banjir.

Kegeraman itu, sebut Toni membuatnya ngeri, betapa teganya oknum membuang sampah sembarangan tanpa melihat resiko yang di alami biota alam di pesisir dan dampaknya. 

Foto : Paska Banjir, Sampah Berjejal di Tanaman Mangrove Pesisir Karawang

"Kita yang di hilir harus ekstra bersih-bersih sampahnya di lahan puluhan hektar tanaman mangrove. Semoga ini yang terakhir, agar para oknum tak lagi membuat tumpukan sampah sampai ke hilir sungai seperti ini, " Ungkapnya. (Rd)