Wakil Bupati Karawang, Jawa Barat, Aep Syaepuloh mengatakan pihaknya menyiapkan bantuan benih kepada petani, yang areal sawahnya terdampak banjir.

Foto : Wakil Bupati Karawang di Cikul

"Kami dari pemkab, insya Allah akan menyalurkan bantuan benih untuk petani yang areal sawahnya terendam banjir," katanya di sela kegiatan penyaluran bantuan di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jabar, Kamis.


Atas hal tersebut, ia menyampaikan ke seluruh UPTD Pertanian di masing-masing daerah, agar proses pendataan areal sawah yang tergenang banjir dilakukan dengan baik dan benar.


Ia mengatakan selain merendam pemukiman dan sarana publik, bencana banjir yang melanda sejumlah daerah sekitar Karawang sejak beberapa hari terakhir juga telah merendam ribuan hektare areal persawahan.


"Sesuai dengan laporan sementara, ada sekitar 4.000 hektare sawah yang terendam banjir," katanya.


Namun, Wabup menyebutkan kalau itu merupakan data sementara, karena hingga kini masih dilakukan pendataan areal sawah yang tergenang banjir.


Sesuai dengan data Dinas Pertanian Karawang, hingga kini ribuan hektare areal sawah masih terendam banjir.


Usia tanaman padi yang terendam banjir itu sekitar 10 sampai 20 hari tanam.

Foto : wakil bupati di Cikul

Sementara itu, pada Kamis ini Wabup menyalurkan bantuan berupa pampers, telur, beras, mie instan, air mineral dan lain-lain kepada warga terdampak banjir di wilayah pesisir. Bantuan yang disalurkan itu hasil dari kerja sama Pemkab Karawang dengan Ikatan Golf Karawang.


Bantuan tersebut di antaranya disalurkan kepada warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Tempuran, Cilamaya Kulon dan Kecamatan Cilamaya Wetan.


Sebelumnya, para kepala desa di wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang daerahnya dilanda banjir mengeluhkan bantuan logistik yang tidak kunjung datang.


"Sampai sekarang (hari ketiga banjir), belum ada bantuan dari Pemkab Karawang. Jadi hanya mengandalkan bantuan logistik dari swasta," kata Tarno, Kepala Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran, di Karawang, Rabu.


Keluhan yang sama juga disampaikan Nawawi Miing, Kepala Desa Jayanegara, Kecamatan Tempuran. Ia mengaku sudah mengajukan bantuan ke pemkab, tapi belum juga terealisasi.


"Saya sudah meminta bantuan ke BPBD Karawang tetapi dari pihak BPBD mengatakan sedang proses. Lalu kapan bantuan logistik disalurkan? Apa nunggu sampai banjir surut," katanya.


Akibat belum datangnya bantuan logistik dari Pemkab Karawang, Miing mengaku harus merogoh uang pribadi, ditambah para donatur, untuk menyalurkan bantuan logistik makanan kepada warga terdampak banjir.


"Ini sangat disayangkan, sudah tiga hari, ratusan hingga ribuan jiwa di (Kecamatan) Tempuran belum ada perhatian pemerintah kabupaten," katanya.

Foto : Wakil Bupati Karawang di Tempuran

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karawang mengklaim telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir. Bantuan itu diantaranya berupa makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, dan perlengkapan bayi.


Sekda Karawang, Acep Jamhuri, saat rakor penanganan bencana di gedung Pemkab Karawang, menyampaikan, makanan, selimut, perlengkapan kebersihan, dan perlengkapan bayi itu sudah dipasang di tenda pengungsi.


Sesuai asesmen yang dilakukan BPBD setempat pada 26 - 28 Februari 2023, banjir di wilayah Karawang melanda 66 desa yang tersebar di 20 kecamatan.(Ant)