Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menolak usulan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) agar jam masuk sekolah di wilayahnya dimajukan menjadi pukul 05.00 WITA.

Menurut Huda, ada banyak cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan selain memajukan jam masuk sekolah. Dia terutama menolak karena akses atau jarak ke sekolah di NTT masih jauh sehingga usulan itu hanya akan menyulitkan para siswa.
Foto ilustrasi : Siswa belajar dalam kelas

"Saya tidak setuju dengan kebijakan itu karena masih banyak cara lain untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan kita," ucap Huda saat dihubungi, Selasa (28/2).

Huda mengungkap sejumlah alasan dirinya menolak usulan tersebut. Menurut dia, alih-alih memajukan jam masuk, pemerintah bisa memundurkan jam pulang sekolah.

"Jadi bukan jam masuk yang dilakukan pembaharuan tapi jam pulang sekolahnya yang bisa ditambahkan," ucap politikus PKB itu.

Huda menerangkan kebijakan untuk sekolah tingkat menengah ke atas seperti SMA atau SMK memang ada di pemerintah provinsi. Dia karena itu meminta agar usulan itu dibicarakan terlebih dahulu dengan Kemendikbudristek.

Menurut Huda, perlu ada analisis secara objektif berdasarkan aspek psikologis dan sosiologis terkait usulan tersebut. Dia ingin agar Kemendikbudristek langsung mengambil sikap soal itu.

"Tinggal mengambil langkah saja Kemendikbud, saya kira konteksnya Kemendikbud perlu merespons memastikan apakah memajukan jam masuk sekolah itu standar nggak sih. Kalau saya di awal bilang saya tidak setuju," katanya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebelumnya mengusulkan agar jam masuk sekolah peserta didik setingkat SMA di wilayahnya dimajukan menjadi pukul 05.00 WITA. Menurut dia, budaya masuk sekolah lebih pagi bertujuan untuk mengasah kedisiplinan dan etos kerja para peserta didik.

Namun, katanya, usulan itu hanya akan diterapkan di dua sekolah. Masing-masing SMA 1 dan SMA 6. Menurut dia, kedua sekolah itu sanggup menerapkan aturan baru dalam mencetak siswa unggulan.

"Pertama SMA 1, siap-siap anak-anak SMA 1 kalau tidak kuat tarik pulang sudah, karena ini jalan terus kecuali saya berhenti September nanti, pasti bisa dibatalkan," kata Viktor dalam video yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, Selasa (28/2).

(thr/isn/cnn)