GfOoTUz6TpM6Tfr9TUYpTpC6BY==

Pengakuan Mahasiswa Baru UIN Solo Dipaksa Daftar 3 Aplikasi Pinjol

Kasus pemaksaan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta kepada para mahasiswa baru untuk masuk pinjaman online saat mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 berakhir.(13/8/23).

Foto ilustrasi pinjaman online

 
Rektorat UIN RMS Solo telah membekukan sekaligus mencopot Ayuk Latifa sebagai Ketua Dema. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo juga telah meminta klarifikasi terkait kasus tersebut.
 
Dua orang mahasiswa baru UIN Solo mengungkapkan awal mula mereka dipaksa mengajukan pinjaman online (pinjol). Kejadian traumatis itu bahkan masih membekas dan menjadi kekhawatiran sendiri.

Mahasiswa baru (maba) berinisial D mengaku dipaksa mendaftar ke 3 aplikasi pinjol oleh mentor pendamping kegiatan PBAK. Salah satu sales aplikasi pinjol bahkan merampas telepon genggam miliknya.
 
"Ya dipaksa senior untuk mendaftar dua dari tiga aplikasi pinjol yang menjadi sponsor acara ospek UIN Solo, di antaranya ada Akulaku dan Aladin," kata dia, Sabtu, 12 Agustus 2023.
 
D mengatakan dirinya disudutkan dan tidak diizinkan meninggalkan lokasi PBAK sebelum menyelesaikan pendaftaran akun.
 
"Mengisi data diri, termasuk foto dan selfie dengan KTP dan memasukkan nama orang terdekat," ucap D.
 
Maba lain berinisial AR pun menyatakan hal serupa dan dipaksa berkumpul denhan maba lain untuk mendaftar akun di tiga aplikasi pinjol yang sudah dikerjasamakan dengan Dema UIN RM Said Surakarta.
 
AR mengungkapkan sangat khawatir data pribadinya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 
"Ya seperti tema-teman maba lain, ini pemaksaan gila-gilaan, untuk apa ospek harus daftar pinjol," ujarnya kesal.
 
Terkait hal tersebut Ketua Dema nonaktif Ayuk Latifa tidak menampik bahwa dalam kegiatan PBAK 2023 melibatkan sponsor sejumlah lembaga pinjol
 
"Ya ada kerja sama di antaranya dengan BCA, Akulaku, dan Aladin. Dari kerja sama sponsor, dana akan dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang mendaftar akun. Belum ada keuntungan dari sponsor," urai dia, sebelum akhirnya rektorat memberikan sanksi yang berat berupa pencopotan dirinya selaku ketua, berikut pembekuan Dema.
 
Ayuk menyebut dana akan dikucurkan dengan syarat data yang sudah registrasi terlihat. Dari 3.000 mahasiswa yang mendaftar akun pinjol, ada 2.000 orang yang lolos atau bisa mengajukan pinjaman.
 
Sementara itu Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, membenarkan pihaknya sudah memanggil eks ketua Dema UIN RM Said, Ayuk Latifa dan sejumlah pengurus.
 
"Kami klarifikasi. Pihak Dema mengatakan pelibatan (lembaga pinjol) untuk kegiatan festival budaya dan tidak mewajibkan maba untuk registrasi ke aplikasi pinjol yang menjadi syarat mengikuti kegiatan," kata Eko.
 
Sayangnya, kepala OJK Solo itu tidak menjelaskan lebih detail terkait hasil klarifikasi tersebut, selain mengatakan, bahwa OJK Solo masih menunggu kelengkapan dokumen yg akan disampaikan pihak eks Dema.(medcom).

Komentar0