Sebanyak enam siswa SMAN di Jakarta terlibat teror bom pusat perbelanjaan Koja Trade Mal, Jakarta Utara, diamankan Polisi. Dari hasil pemeriksaan terkuak motif teror bom ini adalah bercanda.
Mereka berinisial FA, H, RF, KH, dan seorang pelajar wanita berinisial SAL. "Motifnya berdasarkan pengakuan saudara FA dan saudara H ingin nge-prank atau bercanda," kata Kapolsek Koja Kompol M Syahron dalam konferensi pers di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Kamis (2/11/2023).
Syahroni menjelaskan, kronologi kasus bermula dari empat sekawan hendak melakukan prank terhadap H. "Karena menurut mereka H ini cupu, atau lemah gemulai ya," ucapnya.
Ketika masih dalam jam belajar Kamis pagi tadi, FA membuat profil WhatsApp dengan foto dan nama Noordin M. Top. Di mana sosok tersebut merupakan pelaku gembong teroris telah mati ditembak pada 2009 silam.
Menggunakan profil Noorin, FA pun mengirimkan pesan kepada H bahwa akan ada aksi pengeboman di Koja Trade Mall. "Isi pesannya akan melakukan pengeboman di daerah Koja di atau di KTM," kata Syahroni.
H yang menerima pesan dari FA kemudian meneruskan pesan itu ke akun Instagram Koja Trade Mall. Manajemen mall kemudian menjadikan pesan tersebut sebagai alat untuk melaporkan adanya ancaman teror bom ke pihak kepolisian.
Syahroni menambahkan, para pelajar tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka hingga saat ini. "Mereka masih diperiksa dan akan dibina lebih lanjut terkait kelakuannya menjadikan teror bom sebagai lelucon," ucapnya.(*).
Komentar0