Dewan Pers Ingatkan Pasangan Calon Gunakan Hak Jawab
Pasangan calon kepala daerah yang bertarung di Pilkada Serentak 2024 diminta menggunakan hak jawab bila keberatan dengan sebuah pemberitaan. Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengingatkan, baik paslon maupun timsesnya agar tidak melakukan kekerasan terhadap wartawan. 
Dewan Pers Ingatkan Pasangan Calon Gunakan Hak Jawab
Ini juga berlaku bagi para pendukung, tim sukses, maupun partai politik pendukung. Mereka diminta untuk tidak menggunakan kekerasan terharap insan pers.
"Untuk para pasangan calon, para pendukung, para tim sukses, partai politik yang merasa keberatan pada pemberitaan. Tolong jangan melakukan kekerasan pada wartawan dan jurnalis yang sedang bekerja, lakukan haknya dengan meminta hak jawab," katanya, Kamis (31/10/2024).
Ninik mencatat ada kasus kekerasan berulang yang dialami wartawan. Dewan Pers terus menyerukan agar hal ini tak terulang lagi terutama di masa pilkada saat ini.
"Sekali lagi, gunakan hak jawab, jangan melakukan kekerasan, jangan dihalang-halangi. Buka aksesnya seluas-luasnya ketika mereka melakukan pekerjaan mencari informasi dan kerja-kerja profesionalnya," ujarnya.
Selanjutnya, Ninik juga mengingatkan para awak media untuk bekerja secara independen. Pers tidak boleh memberikan dukungan pada salah satu paslon dan bahkan tergabung menjadi tim sukses.
"Teman-teman jurnalis juga tidak boleh menjadi tim sukses, kalau menjadi tim sukses lebih baik mundur. Sementara, selama menjalankan profesi, tidak boleh menjadi tim sukses pada salah satu paslon," katanya.
Ia mencatat selama Pemilu 2024 sudah menerima sekitar 18 kasus keberatan terkait pemberitaan dan semuanya telah diselesaikan. Sementara untuk kasus kekerasan terhadap jurnalis, dia mengatakan kali terakhir terjadi di Papua.
Dalam kasus tersebut, pelaku melempar bom molotov dan merusak mobil kantor sebuah media di Papua. "Itu kan bagian dari intimidasi yang membuat teman-teman tidak bisa bekerja secara profesional," ucapnya.
"Tidak kalah penting Dewan Pers juga meminta kepada aparat keamanan. Agar segera mengusut tuntas berbagai cara-cara kekerasan yang dilakukan terhadap kerja jurnalis," katanya.(*)
