Mengapa Air Hujan Rasanya Tawar dan Cenderung Asam
Air hujan memiliki rasa tawar dan cenderung asam, meskipun berasal dari air laut yang asin. Fenomena ini terjadi karena proses penguapan yang hanya membawa molekul air ke atmosfer, sedangkan kandungan garam tetap tertinggal di laut.
Hal ini diungkapkan dalam buku "Geografi untuk SMA/MA Kelas X" karya Amir dan Kun (2010:105). Saat uap air naik ke atmosfer dan membentuk awan, ia mengalami proses pemurnian alami yang menghasilkan air tawar.
Proses terjadinya hujan terdiri dari tiga tahap utama: evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Pada tahap pertama, evaporasi, air dalam wujud cair menguap akibat panas matahari dan berubah menjadi uap yang naik ke atmosfer.
Selanjutnya, pada tahap kondensasi, uap air mendingin dan berubah menjadi partikel es karena suhu rendah di ketinggian, membentuk awan jenuh.
Pada tahap terakhir, presipitasi, partikel air di awan yang semakin berat turun ke permukaan bumi sebagai hujan.
Air hujan yang jatuh ke bumi akan meresap ke tanah atau mengalir ke sungai dan laut, melanjutkan siklus air secara berkelanjutan.
Proses penguapan ini menjelaskan mengapa air hujan bersifat tawar, meskipun sumber asalnya adalah air laut yang asin.(*)