Eta Kekinian: Gerakan Ngobrol Keluarga Cegah Disharmoni dan Masalah Sosial
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menjelaskan pentingnya gerakan ngobrol dalam keluarga untuk mengatasi diss harmoni. Ia menekankan bahwa komunikasi yang baik dalam keluarga dapat mencegah berbagai masalah sosial yang lebih kompleks.
"Salah satu yang saya sampaikan berkali-kali, hari ini butuh gerakan ngobrol. Karena salah satu sebab terjadinya disharmonisasi adalah sesama keluarga saja jarang ngobrol," ujarnya di acara Kongres Keluarga Maslahat NU 2025, di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat kemarin(31/1/2025).
Menurutnya keluarga yang jarang berkomunikasi cenderung menghadapi berbagai konflik yang bisa berujung pada permasalahan serius. Oleh karena itu, menurutnya, kebiasaan ngobrol perlu dibangun sejak dini agar hubungan tetap harmonis.
"Kalau tidak ngobrol, nanti jadinya ngobrol sama handphone. Insya Allah kalau ngobrol, banyak hal bisa diselesaikan dengan baik," ucapnya, menjelaskan.
Ia menekankan bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Jika komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, maka kondisi sosial di tingkat yang lebih luas juga akan lebih stabil.
"Negara ini kuncinya juga di keluarga. Kalau keluarga baik, pasti negara akan baik dan masyarakat lebih sejahtera," katanya, menambahkan.
Ia menjelaskan, solusi dalam keluarga dapat ditemukan jika setiap permasalahan dibicarakan dengan baik. Ia yakin segala persoalan akan terselesaikan apabila keluarga lebih banyak berdiskusi daripada sibuk dengan gawai. (*)