Polemik Hibah Pesantren, KDM Bakal Investigasi Yayasan 'Bodong'
Bandung : Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan melakukan audit investigatif terhadap sejumlah yayasan dan lembaga pendidikan berbasis agama yang diduga fiktif atau "bodong".
Menurut Dedi, hal itu dilakukan guna memastikan penyaluran dana hibah pesantren dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat 2026 lebih tepat sasaran.
"Kita akan melakukan audit investigatif," kata Dedi, Senin (29/4/2025).
Dedi menjelaskan, nantinya setelah melakukan audit investigatif, pihaknya akan menyerahkan hasil dari audit tersebut kepada aparat penegak hukum untuk diproses lebih lanjut.
"Setelah audit investigatif selesai, kita akan serahkan kepada penyidik," ujar Dedi.
Sebelumnya, Dedi juga menjelaskan alasan penghentian sementara penyaluran dana hibah dari Pemprov Jabar ke sejumlah yayasan keagamaan. Dana hibah yang seharusnya digunakan untuk mendukung operasional madrasah dan pesantren, menurut Dedi, selama ini lebih banyak mengalir ke yayasan tertentu yang memiliki kedekatan politik atau akses khusus ke pejabat daerah.
"Lebih parah lagi, ada yang sengaja membentuk yayasan fiktif demi mendapatkan dana hibah," tandasnya.(*)