Dampak jika Bitcoin Tembus Rp16 miliar
Pencapaian ini kembali memicu prediksi harga fantastis Rp16 miliar per koin.
Lonjakan harga didorong derasnya dana investasi ke ETF spot Bitcoin. Produk ini resmi diperkenalkan sejak awal 2024.
Dana yang masuk ke ETF Bitcoin di Amerika mencapai Rp243,6 triliun. ETF milik BlackRock menyerap Rp21 triliun hanya dalam dua hari.
Sentimen pasar turut diperkuat kebijakan Presiden AS Donald Trump. Ia membentuk cadangan nasional Bitcoin sebesar 200.000 BTC.
Sejumlah analis menilai target Rp16 miliar bukan hal mustahil. Namun, dibutuhkan dukungan institusi keuangan skala besar.
Bitcoin memiliki pasokan tetap sebanyak 21 juta koin. Sekitar 6,8 persen populasi dunia kini telah memilikinya.
Untuk mencapai Rp16 miliar, Bitcoin harus melampaui kapitalisasi emas. Valuasinya diperkirakan lebih dari Rp345 kuadriliun.
Michael Saylor menyebut target itu realistis jika institusi alokasikan 10 persen aset. Saat ini, kontribusi institusi masih di bawah lima persen.
CEO ARK Invest Cathie Wood memperkirakan harga bisa mencapai Rp24,6 miliar pada 2030. Robert Kiyosaki memproyeksikan angka Rp16 miliar tercapai sebelum dekade ini berakhir.
Jika itu terjadi, pemegang awal akan meraih keuntungan besar. Strategy milik Saylor bisa mengantongi Rp9,8 triliun dari portofolio Bitcoin.
Namun, investor baru yang membeli saat harga tinggi berisiko besar. Koreksi pasar bisa menimbulkan kerugian signifikan dalam waktu singkat.
Ancaman juga datang dari teknologi kuantum terhadap keamanan Bitcoin. Penguatan sistem kriptografi diperkirakan butuh koordinasi global dan waktu 76 hari.(*)

