Sederet Fakta Tenggelamnya KMP Tunu, Presiden Angkat Bicara
Saudi Arabia: Diketahui, Presiden Prabowo tengah menjalani ibadah umrah, di Arab Saudi. Meski begitu, Presiden Prabowo langsung meminta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) segera melakukan penanganan tanggap darurat tersebut.
"Presiden mendapat laporan dan informasi dari Tanah Air bahwa telah terjadi kecelakaan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Karena cuaca buruk, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat mendampingi Presiden Prabowo menjalankan ibadah umrah, Kamis (3/7/2025).
Sederet Fakta Tenggelamnya Kapal Tunu Pratama Jaya
1. KMP Tunu Pratama Jaya Alami Kebocoran Mesin
KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB. Pada pukul 23.16 WIB mengalami kebocoran mesin, dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.
2. KMP Tunu Pratama Jaya Alami 'Blackout'
Tidak lama berselang, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB, kapal tersebut terbalik dan terbawa arus ke arah selatan. Dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.
Penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi. Bekerja sama dengan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP.
3. KMP Tunu Pratama Jaya Bawa 65 Orang
KMP Tunu Pratama Jaya yang setiap hari melayani rute Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk membawa 65 orang. Terdiri dari 12 Anak Buah Kapal (ABK) dan sekitar 53 orang penumpang.
Dari 65 orang tersebut, sebanyak 23 dinyatakan selamat, dan 4 meninggal dunia. Dan masih ada 38 penumpang dan crew KMP Tunu Pratama Jaya yang masih dalam proses pencarian.(*)