Dalam pernyataannya, Kluivert mengaku bertanggung jawab penuh atas hasil yang diraih tim dalam dua laga terakhir melawan Arab Saudi dan Irak.
“Kepada Indonesia yang tercinta, saya merasakan rasa sakit dan kekecewaan yang sama seperti yang Anda rasakan. Kekalahan melawan Arab Saudi dan Irak adalah pelajaran pahit, tetapi juga pengingat tentang seberapa tingginya impian bersama kita,” tulis Kluivert dalam pernyataannya yang dikutip oleh melalui akun Instagram-nya, Senin, 13 Oktober 2025.
Eks bintang Barcelona itu menegaskan seluruh tim sudah bekerja keras dengan hati dan dedikasi penuh selama masa kualifikasi.
“Sebagai pelatih kepala, saya mengambil tanggung jawab penuh. Kami telah memberikan segalanya, dengan hati, dengan disiplin, dan dengan persatuan. Setiap hari, tim ini bekerja untuk tumbuh, belajar, dan mewakili Indonesia dengan bangga,” ujar Kluivert.
Kluivert juga menilai meski gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia telah menapaki fondasi penting untuk masa depan.
“Kami memang tidak mencapai Piala Dunia 2026, tetapi kami telah menetapkan standar baru yang dapat kami bangun dengan percaya diri,” kata Kluivert.
Ia menyebut bahwa perjalanan ini merupakan bagian dari proses panjang untuk membangun budaya dan pola pikir sepak bola Indonesia yang lebih kuat.
“Benih telah ditanam—dalam pola pikir, dalam budaya, dan dalam keyakinan bahwa Indonesia pantas berada di panggung terbesar,” ucap Kluivert.
Kluivert menutup pesannya dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung timnas yang selalu memberikan semangat.
“Untuk semua orang yang berdiri di samping kami, di stadion, di jalanan, dan di rumah. Suara Anda berarti. Dukungan Anda mengangkat kami. Kepercayaan Anda menggerakkan kami. Terima kasih,” tutur Kluivert.(*)

