Melansir dari Reuters, belum ada laporan kerusakan langsung setelah kejadian. Pusat gempa tercatat berjarak sekitar 26 kilometer dari Lae, kota berpenduduk lebih dari 76.000 jiwa.
Getaran dari gempa tersebut terasa hingga ke ibu kota Port Moresby, seperti dilaporkan sejumlah pengguna media sosial. Pejabat pemerintah Papua Nugini, Malum Nalu, mengatakan gempa kuat tersebut terjadi sekitar pukul 9 malam saat ia di stadion.
“Terdengar suara gemuruh besar seperti pesawat terbang di atas kepala, lalu bangunan berguncang hebat selama sekitar tiga menit,” ujar Nalu. Ia menambahkan, ratusan orang panik berlarian ke pintu keluar, wakil perdana menteri yang hadir menyerukan agar warga tetap tenang.
Seorang pejabat polisi Lae, Mildred Ongige, menggambarkan gempa tersebut sebagai “sangat besar”. Namun belum ada informasi pasti mengenai kerusakan atau korban.
Menurut data terbaru USGS, gempa terjadi di kedalaman 99,4 kilometer dan tidak memicu peringatan tsunami. Pemerintah masih menunggu laporan lapangan terkait kondisi di sekitar Lae, sementara penduduk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Peristiwa ini menambah catatan panjang aktivitas seismik di Papua Nugini. Pada Maret tahun lalu, gempa berkekuatan 6,7 mengguncang East Sepik yang menewaskan tiga orang dan menghancurkan lebih dari 1.000 rumah.(*)

