 |
| Suasana Main Hall Bursa Efek Indonesia. Gedung BEI berada di kawasan pusat bisnis SCBD Jakarta |
Hari ini lebih banyak saham yang harganya turun, yaitu sebanyak 389 saham. Selebihnya, 287 saham harganya naik dan 279 saham stagnan.
“Saham sektor bahan baku, finansial dan properti turun paling dalam dan menjadi penekan IHSG,” kata Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Jumat (31/10/2025).
Tekanan Dolar Masih Kuat, Rupiah Ditutup Naik Tipis
Indonesia-Korea Sepakat Perkuat Kerja Sama Sektor Strategis
Indeks LQ45 yang berisi saham unggulan juga melemah hari ini. Sementara saham-saham yang aktid diperdagangkan berdasarkan data BEI adalah saham BBCA, BBRI, BMRI, ADRO dan BRMS.
Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 27,52 miliar lembar saham, dengan frekuensi perdagangan 1,96 juta kali transaksi. Total nilai perdagangan sebesar Rp19,15 triliun dan kapitalisasi pasar menjadi Rp14.857 triliun.
IHSG melemah bersama pelemahan mayoritas bursa saham di kawasan Asia. Hasil pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping tidak berpengaruh signifikan pada sentimen pasar.
“Meskipun terjadi kesepakatan untuk memperpanjang ‘gencatan senjata’ dalam perang dagang antara AS dan Tiongkok. Pasar melihatnya hanya sebuah penurunan ketegangan, bukan perubahan struktural dalam hubungan dagang kedua negara itu,” ujar Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia.
AS dan Tiongkok, tambahnya, tidak menyelesaikan persoalan mendasar. Tapi hanya mengulur waktu untuk mengurangi ketergantungan satu sama lain di bidang-bidang strategis.
Dari sisi ekonomi makro, para investor di bursa saham Asia, mencermati rilis data ekonomi Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok. Antara lain data aktivitas industri, data penjualan eceran, dan data pengangguran.(*)
