Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Kapolri Sebut Tren Baru Narkoba Ketamine dan Etomidate Mengkhawatirkan Masyarakat

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan menuturkan jika saat ini terdapat tren baru dari narkotika yang semakin mengkhawatirkan masyarakat, yaitu peredaran ketamine dan etomidate. Hal tersebut, ia ungkapkan saat acara pemusnahan barang bukti narkoba periode Oktober 2024-Oktober 2025 dengan berat 214,84 ton dengan nilai Rp29,37 triliun di Lapangan Bhayangkara pada Rabu, 29 Oktober 2025 hari ini.
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

“Kami laporkan bahwa hasil temuan di lapangan saat ini telah terjadi tren baru, yang cukup mengkhawatirkan,” kata Kapolri Listyo

Tak hanya itu, ia menerangkan jika senyawa ketamine banyak digunakan dengan cara dihirup. Sedangkan, senyawa etomidate digunakan dengan acara dicampur dalam liduid vape ilegal yang dihisap memakai alat pods.

“Kedua, senyawa berbahaya tersebut sampai dengan saat ini belum diatur dalam produk hukum, sehingga penggunanya tidak dapat dipidana,” ujarnya.

Lantaran hal tersebut, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan beberapa lembaga lainnya untuk menyusun trobosan undang-undang baru yang mengatur terkait hukum pidananya.

“Untuk mencari suatu terobosan hukum terkait penggolongan senyawa berbahaya ketamine dan etomidate agar dapat dilampirkan dalam daftar yang dimuat dalam Revisi UU narkotika termasuk dalam jangka pendek. Dituangkan dalam lampiran Kemenkes terkait penggolongan narkotika,” tegasnya.

“Dengan demikian diharapkan kedepannya penyalahgunaan dua senyawa berbahaya tersebut dapat di pidana,” tambah Sigit.

Diketahui, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menggelar pemusnahan barang bukti narkoba periode Oktober 2024-Oktober 2025 dengan berat 214,84 ton dengan nilai Rp29,37 triliun di Lapangan Bhayangkara pada Rabu, 29 Oktober 2025 hari ini. Dimana, kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Pada kegiatan tersebut Kapolri Listyo mengatakan jika pada tahun 2030 hingga 2035 mayoritas masyarakat Indonesia akan berada pada usia produktif.

Oleh karenanya, hal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk mewujudkan generasi emas 2045 mendatang.

"Guna mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, unggul, dan berkualitas. Berbagai program pemerintah telah dicanangkan untuk meningkatkan kualitas SDM, seperti makan bergizi gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, magang nasional, dan pelatihan vokasi," ungkapnya

Selain itu, pada periode tersebut Polri telah mencokok 65.572 tersangka. Tak pihak kepolisian juga telah melaksanakan sebanyak 1.898 program rehabilitasi bagi masyakat yang telah menyalahgunakan narkoba melalui restorative justice

Lalu, Polri juga telah melakukan tindakan tegas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang berasal dari kejahatan narkoba melalui pengusutan 22 kasus besar dengan 29 tersangka.

Pada kasus tersebut, Polri telah menyita aset nilai Rp221,386 miliar. Dengan uang tunai yang dihadirkan sebanyak Rp18,883 miliar, serta aset bergerak dan aset tidak bergerak senilai Rp202,503 miliar.(*)

Hide Ads Show Ads