Kemendikdasmen Gandeng Komisi X DPR RI Perkuat Literasi Bahasa dan Sastra
Jakarta : Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkuat upaya peningkatan literasi bahasa dan sastra nasional melalui kolaborasi strategis dengan Komisi X DPR RI.(8/10/25).
Sinergi ini diwujudkan lewat kegiatan Diseminasi Bahan Penguatan Program Literasi Kebahasaan dan Kesastraan yang digelar di Bandung.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru serta tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan kedaulatan bahasa Indonesia di lingkungan pendidikan.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menegaskan bahwa penguatan literasi kebahasaan dan kesastraan merupakan bagian penting dalam membangun karakter bangsa.
"Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan menghargai nilai budaya bangsa. Dengan literasi yang kuat, generasi muda akan siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri," ujar Imam , dikuti 8 Oktober 2025.
Imam juga menekankan pentingnya gotong royong semua pihak, termasuk pemerintah, legislatif, dan masyarakat, dalam menyukseskan program pembinaan bahasa dan sastra. Menurutnya, sinergi menjadi kunci terwujudnya masyarakat yang literat dan berkarakter kuat.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Melly Goeslow, yang hadir sebagai narasumber utama, menyampaikan materi bertema Implementasi Kedaulatan Bahasa Negara untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan. Ia menekankan bahwa Bahasa Indonesia adalah simbol persatuan yang telah menyatukan bangsa sejak Sumpah Pemuda 1928.
"Kita boleh terbuka terhadap bahasa asing, tapi jangan sampai kehilangan jati diri terhadap bahasa sendiri," ujar Melly.
Dalam kesempatan itu, Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Herawati, memaparkan empat program prioritas Badan Bahasa, yakni Pemartabatan Bahasa Indonesia, Peningkatan Kecakapan Literasi, Pelindungan Bahasa Daerah, dan Penginternasionalan Bahasa Indonesia.
Ia menyebut, program tersebut dilaksanakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Selain paparan narasumber, kegiatan juga menghadirkan sesi diskusi interaktif yang memberi ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan gagasan dalam penguatan literasi di sekolah. Acara diikuti oleh seratus peserta yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan, mahasiswa, pegiat literasi, dan perwakilan media.
Salah seorang peserta, Dani Apriansyah, menyampaikan harapannya agar fasilitas literasi digital dari Badan Bahasa dapat menjangkau lebih banyak sekolah di daerah terpencil.(*)

