Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, Toyota telah menjadi motor penggerak industri otomotif Indonesia. Ia menilai keberhasilan menembus ekspor tiga juta unit mencerminkan struktur industri yang kuat dan adaptif.
“Toyota Indonesia berkontribusi besar terhadap ekspor dan penyerapan tenaga kerja nasional. Ini menunjukkan daya saing industri otomotif Indonesia di tengah dinamika ekonomi global,” ujar Agus dalam keterangannya ditulis, Selasa (14/10/2025).
Agus menjelaskan, sektor otomotif memiliki efek berganda yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Pada 2024, nilai tambah bruto industri kendaraan bermotor mencapai Rp180 triliun.
Dengan backward linkage 2,07 dan forward linkage 2,4, industri otomotif memberi dampak tambahan Rp804 triliun. Hal ini menunjukkan besarnya kontribusi terhadap sektor hulu maupun hilir perekonomian nasional.
“Industri otomotif bukan hanya memproduksi kendaraan. Namun juga menggerakkan rantai pasok dari baja, karet, plastik, logam, hingga logistik dan transportasi," ujar Agus.
Toyota Indonesia telah membina lebih dari 700 perusahaan pemasok. Melalui jaringan ini, lebih dari 360 ribu tenaga kerja terserap di sektor otomotif nasional.
Menperin berharap Toyota terus mendukung komitmen pemerintah dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Menurutnya, langkah tersebut sejalan dengan agenda transformasi industri menuju ekonomi berkelanjutan.
“Keberhasilan ekspor tiga juta unit ini menjadi momentum penting. Kita ingin Indonesia menjadi pemain utama kendaraan rendah emisi di Asia," ucap Agus.
Kemenperin juga mengapresiasi konsistensi Toyota mengekspor produk ke lebih dari 100 negara. Agus menilai, capaian itu menjadi inspirasi bagi industri nasional untuk terus berinovasi dan berdaya saing.
Presiden Toyota Motor Corporation Koji Sato menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia. Ia menyebut pencapaian ini menjadi bukti kemampuan besar Indonesia dalam industri otomotif global.
“Kami berterima kasih kepada pelanggan, mitra, dan pemerintah atas dukungannya selama lima dekade terakhir. Capaian ini menunjukkan kualitas luar biasa atas apa yang diproduksi di Indonesia," ucapnya.
Ke depan, Toyota akan memperkuat peran Indonesia sebagai pusat riset dan ekspor kawasan Global South. Perusahaan juga berkomitmen menciptakan kendaraan berkualitas bagi masyarakat dan kemajuan bangsa.
Sebagai industri padat karya, Toyota Indonesia menjalin kerja sama dengan lebih dari 760 pemasok lokal. Kolaborasi ini memperkuat kemandirian industri dan mendorong tumbuhnya industri kecil menengah (IKM) di tanah air.
Kandungan lokal produk Toyota kini mencapai lebih dari 80 persen. Hal ini menjadi bukti nyata sinergi antara produsen besar dan pemasok lokal di Indonesia.
Toyota Group telah menanamkan investasi hingga Rp100 triliun di Indonesia. Investasi ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jaringan produksi, distribusi, dan layanan purna jual.
Lebih dari 360 ribu tenaga kerja terlibat di rantai pasok Toyota Indonesia. Kolaborasi tersebut membangun pondasi ekonomi yang kokoh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Industri otomotif juga memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan pajak nasional dan daerah. Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan menjadi sumber penting Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto menegaskan komitmen pihaknya. Toyota Indonesia, lanjutnya, telah memproduksi 10 juta unit dan mengekspor 3 juta unit kendaraan.
“Ini bukti bahwa talenta Indonesia siap bersaing di pasar global. Melalui produk berkelas dunia, kami akan terus memperkuat industri otomotif nasional," ucapnya.(*)

